Peringatan Hari Tani Nasional pada 24 September tahun ini menjadi momentum penting untuk mengingat kembali nilai strategis komoditas pala.
"Bagi petani di Fakfak, khususnya di kampung-kampung sebagai sentra pala untuk mari kita sama-sama menjaga kualitas pala bukan hanya soal keuntungan ekonomi, tapi juga soal harga diri sebagai petani yang mewarisi tanah dan pohon-pohon tua berumur ratusan tahun yang telah memberikan penghidupan untuk kita semua, " ujar Widhi Asmoro.
Baca Juga:
Sinergi Pemprov Papua Barat dan Dinas Perkebunan Fakfak Bangun 2 Solar Dryer Pala, Penguatan Hilirisasi Pala Tomandin
Untuk itu, membangun kesadaran kolektif untuk standarisasi mutu antar-petani juga menjadi bagian penting dari langkah besar ini.
“Kalau kita jaga kualitas bersama, maka nama Fakfak akan makin dikenal. Tapi kalau ada satu dua yang jual pala kualitas rendah apalagi pala muda belum waktunya di petik, nama kita semua ikut turun," imbuhnya.
Dengan semangat Hari Tani, petani pala diajak untuk tidak hanya mempertahankan pohonnya, tetapi juga meningkatkan kualitas hasilnya, agar pala Fakfak benar-benar menjadi komoditas unggulan yang memberi kesejahteraan.
Baca Juga:
Pembahasan Draft Perbup RAD Pala dan RAD Perkebunan Sawit Tahun 2025–2029 dalam Mendukung RPJMD Fakfak Membara 2025–2029
[Redaktur: Hotbert Purba]