Hal ini juga menjadi alasan mengapa Zudan yang sebelumnya menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Barat bertukar penugasan dengan Bahtiar yang sebelumnya menjadi Pj Gubernur Sulawesi Selatan.
Dengan tugas baru tersebut, pengalaman keduanya di daerah bakal lebih banyak.
Baca Juga:
Sebelas Desa Persiapan di Kutai Timur Masih Menunggu Keputusan Kemendagri
“Dengan mereka bertukar tempat, mereka otomatis berada di tempat yang baru pengalaman baru,” ujarnya.
Namun, Mendagri menjelaskan, proses pemilihan Pj gubernur tetap dilakukan melalui sejumlah tahapan, seperti masukan dari DPRD, kementerian dan lembaga, hingga sidang Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden.
"Mereka yang terpilih juga telah melalui seleksi yang melibatkan sejumlah lembaga, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kejaksaan Agung (Kejagung), Badan Intelijen Negara (BIN), serta Polri," terang Tito Karnavian.
Baca Juga:
Pemprov DKI Jakarta Tunda Penyaluran Bansos Hingga Pilkada Serentak 2024 Selesai
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan terima kasih kepada Presiden dan Mendagri karena salah satu pejabat eselon I Kemenko Perekonomian dipercaya menjadi Pj gubernur.
Amanah ini, kata dia, akan menambah wawasan bagi yang bersangkutan mengenai jalannya pemerintahan daerah yang juga bermanfaat bagi Kemenko Perekonomian.
Selain Menko Perekonomian, pelantikan juga dihadiri oleh pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama lingkup Kemendagri, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Maluku Utara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Banten.