BRSDM turut menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dalam hal pendampingan pembentukan Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder dan sinergitas kegiatan penyuluh koperasi dan penyuluh perikanan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga turut andil dalam kerja sama ini dalam hal pendampingan pembentukan Desa Wisata, pendampingan inisasi Start Up Kelautan dan Perikanan, dan pendampingan peningkatan kualitas produk UKM.
Baca Juga:
KKP Sebut Aturan Ekspor Pasir Laut Rampung Maret 2024
BRSDM juga bekerja sama dengan Minapoli dalam hal memberikan pelatihan dan pendampingan untuk peningkatan kualitas UMKM, serta memasukkan UMKM KP dalam jaringan Minapoli.
Dengan XL Axiata, BRSDM berkolaborasi dalam hal sinergitas kegiatan SFV dengan Desa Digital Nusantara XL di kawasan pesisir. Sementara itu dengan PT Telkom Indonesia, kerja sama terlaksana dalam hal pendampingan pembentukan Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder serta sinergitas kegiatan Penyuluh Koperasi Lapangan dan Penyuluh Perikanan.
BRSDM juga menggandeng SCCIC Perguruan Tinggi Indonesia dalam hal sinergitas kegiatan SFV dengan Smart City SCCIC pada lokasi Indramayu.
Baca Juga:
Menteri KKP Ungkap Maling Ikan di Laut RI: Rumah di PIK Punya 80 Kapal
Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat, dalam hal alokasi dana desa untuk kegiatan SFV, menyediakan lokasi pelatihan dan menyiapkan pelaku utama KP untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan, hingga menyediakan lokasi untuk menjadi Command Center Desa.
Sebelumnya, pada Rapat Kerja Teknis (Rakernis) BRSDM menuju BPSDM Tahun 2022, 2 Agustus 2022, Menteri Trenggono menegaskan bahwa kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM yang unggul.
BRSDM yang nantinya bertransformasi menjadi BPSDM, harus dapat merumuskan rencana aksi yang implementatif dan konkrit.