Di bidang penyuluhan, BRSDM saat ini didukung sekitar 6.493 penyuluh perikanan yang berasal dari sembilan Satuan Administrasi Pangkalan (Satminkal) di seluruh Indonesia, yakni Balai Pelatihan dan Penyuluhan (BPPP) Medan, Tegal, Banyuwangi, Bitung, Ambon, Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor, Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, dan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros.
Pada Semester I Tahun 2022, bidang penyuluhan berhasil melatih 9.458 masyarakat KP, melatih 1.720 ASN KKP, menghasilkan 403 sertifikasi kompetensi, 135 kelompok yang meningkat kelasnya, 26.007 kelompok yang disuluh, serta menumbuhkan 1.737 kelompok baru.
Baca Juga:
KKP Sebut Aturan Ekspor Pasir Laut Rampung Maret 2024
‘’Sebagai wujud akselerasi program prioritas yang digaungkan Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono, yakni pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal serta dalam rangka memperkuat kemandirian desa yang berbasis usaha perikanan, BRSDM tengah mengembangkan Smart Fisheries Village, dengan Desa Panembangan, Banyumas, sebagai pilot project,’’ tutur Nyoman.
SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan dan satuan kerja atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berbasis pada penerapan benih unggul, teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna, keberlanjutan, serta meningkatkan ekonomi yang berada di tengah-tengah program kampung perikanan budidaya dan Desa Inovasi atau Desa Mitra.
Pengembangan SFV berbasis pada teknologi informasi dan telekomunikasi serta manajemen tepat guna yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Baca Juga:
Menteri KKP Ungkap Maling Ikan di Laut RI: Rumah di PIK Punya 80 Kapal
SFV memadukan program-program prioritas KKP terkait pembangunan kampung budidaya dan juga program-program sebelumnya yang dimiliki BRSDM yaitu Desa Inovasi dan Desa Mitra.
“Bisnis proses SFV juga tidak lepas dari core BRSDM yakni kolaborasi fungsi antara Pendidikan, Pelatihan, Penyuluhan, serta Inkubasi Bisnis/UMKM Modern, yang berperan dalam menciptakan ekonomi tumbuh, masyarakat bekerja, lingkungan lestari, dan berbasis digital. Melalui SFV, kami ingin membangun dari hulu sampai hilir dengan memasukan aspek-aspek teknologi dan manajemen tepat guna yang diharapkan ini dapat memberikan pengungkit dorongan bagi pembangunan desa ke depan,’’ ucap Nyoman.
Kolaborasi yang terlaksana dalam pembangunan SFV, diantaranya kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terkait penyediaan data potensi desa, pemberian rekomendasi desa SFV, sinergitas kegiatan pendamping desa dan penyuluh perikanan, sinergitas kegiatan dengan Desa Cerdas serta alokasi dana desa untuk kegiatan SFV.