Wahananews-Papua Barat | Dalam mendorong keberlangsungan dan kepastian penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) hulu migas Tangguh Train 3 yang dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) BP Berau, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Kepala SKK Migas melakukan kunjungan lapangan secara langsung di Teluk Bintuni Papua Barat, pada Selasa (21/06).
Kegiatan kunjungan lapangan yang langsung dihadiri oleh Direktur Jenderal Migas, Tutuka Ariadji, Staf Ahli Menteri ESDM, Nanang Untung dan Triharyo Soesilo, bersama Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto serta Direktur Pembinaan Usaha Hulu, Ditjen Migas, Mustafid Gunawan, disambut langsung oleh President BP Indonesia, Nader Zaki dan VP Operasional, Dave Campbell.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Siap Layani Energi Mitra Global
Kunjungan kali ini, turut hadir Staf Presiden Milenial, Billy Mambrasar yang hadir mewakili Menteri ESDM, dalam kapasitasnya untuk melihat kemanfaatan pengembangan LNG Tangguh untuk masyarakat Papua.
Tangguh train 3 dengan kapasitas 3.8 Metrik Ton Per Tahun dikembangkan berdasarkan persetujuan POD II dengan nilai investasi dapat mencapai hingga US$ 11 miliar atau setara dengan Rp 159 triliun.
Pengembangan dimulai sejak tahun 2016 dan mengalami banyak tantangan yang utamanya diakibatkan Covid-19, sehingga menyebabkan dua kali outbreak yang menyebabkan proyek menjadi terhenti untuk dilakukan langkah-langkah sesuai protokol penangann Covid-19.
Baca Juga:
SKK Migas Kalsul dan KKKS Kunjungi Kemenhub RI Pastikan Kelancaran Hulu Migas
Control room Tanggung Train 3
Seiring dengan mulai mereda dan tertanganinya wabah Covid-19, maka pada saat ini sudah mencapai puncak lagi dengan total Pekerja mencapai 12.900 dan diharapkan komplesi dapat selesai pada akhir tahun dan gas dapat dialirkan pada awal tahun depan.
“Kunjungan langsung oleh Kementerian ESDM dan SKK Migas ke proyek Tangguh Train 3, menunjukkan arti penting terhadap kepastian penyelesaian proyek ini, untuk dapat meningkatkan produksi gas guna mendukung perekonomian nasional dengan terpenuhinya kebutuhan gas untuk domestik yang dialokasikan mencapai 75%, serta upaya untuk dapat mendorong segera terwujudnya penerimaan negara dari penjualan gas Tangguh Train 3”, kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjpto pada kegiatan kunjungan tersebut.