Papua-Barat.WahanaNews, Sorong - Robert Joppy Kardinal merupakan salah satu anggota DPR RI yang sudah menjabat selama 4 periode kemudian dipilih kembali oleh masyarakat Papua Barat Daya pada pemilihan umum 14 Februari lalu.
Namun demikian, terpilihnya legislator yang sudah duduki Parlemen RI sejak tahun 2004 tersebut tidak luput dari kritikan.
Baca Juga:
Tuai Keluhan di Mana-mana, Nadiem Batalkan Kenaikan UKT 2024
Seperti salah satu warga Kota Sorong yang menyebut "Robert Kardinal selama menjabat tidak buat terobosan untuk wilayah Sorong Raya". Adapun demikian, hal tersebut lantas dibantah dengan tegas oleh Robert Kardinal.
Dilansir dari sejumlah media, Robert menegaskan bahwa jika dirinya tidak buat sesuai apa yang diharapkan masyarakat, tak mungkin masyarakat yang mendiami provinsi yang baru berdiri ini (PBD) memilihnya kembali.
“Yang buat pernyataan itu mungkin tidak pernah baca dengan kondisi, apa yang pada intinya. kalau saya tidak buat apa-apa, tidak mungkin masyarakat pilih saya kembali. Lagian yang pilih saya bukan orang buta atau orang tuli, karena mereka lihat dan tahu apa yang sudah saya lakukan untuk Sorong Raya ini," kata Robert Kardinal belum lama ini.
Baca Juga:
DPR Bakal Minta Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT yang Makin Mahal
Dirinya juga mengatakan bahwa dipilih kembali sebagai anggota DPR RI, hal itu tentu tidak terlepas dari penilaian masyarakat bahwa selama menjabat 4 periode sebelumnya, telah banyak hal yang sudah dilakukannya.
"Mereka melihat apa yang saya buat, makanya bisa kembali memilih saya, kalau saya tidak buat apa-apa tidak mungkin mereka pilih saya kembali. Orang yang ngomong ini dia tinggal dimana? atau caleg dari partai mana sampai- sampai bisa bicara seperti begitu," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, banyak pernyataan-pernyataan orang menyampaikan kepadanya bahwa mereka telah memberikan dukungan kepada dirinya, namun demikian ia tidak mau menyampaikan hal tersebut ke publik.
"Orang yang bicara itu coba cek dia dulu, jangan sampai tidak pernah melihat apa yang sudah saya lakukan. Tapi intinya silakan mereka mau bicara dan itu merupakan hak mereka.Tidak mungkin saya memperoleh 53.000 suara, kalau saya tidak berbuat sesuatu di negeri ini," Robert Kardinal mengakhiri.
[Redaktur: Hotbert Purba]