Wahananews-Papua Barat | Saya ingin bercerita tentang dua sosok ini, Sobary dan Jodhi.
Mohammad Sobary, orang pertama yang saya sebutkan, adalah budayawan yang saya kenal "hanya" lewat satu buku yang ditulisnya, "Kang Sejo Melihat Tuhan" (selanjutnya saya sebut "Kang Sejo").
Baca Juga:
Ketua Umum IWO, Jodhi Yudono: Wartawan Tidak Boleh Minder dan Rendah Diri
Tentu lebay, karena saya membaca ratusan tulisannya berupa kolom dan opini yang terserak di berbagai media ternama pada zamannya, khususnya "Kompas" dan "Tempo".
Jodhi Yudono adalah wartawan purnatugas Kompas.com yang larut dalam berkesenian.
Ia multitalenta, tulisan fiksinya berupa cerita bersambung (novel) sangat liar, tapi memukul kesadaran, padahal hanya bercerita tentang keseharian.
Baca Juga:
RAKERNAS IWO 2021, Usung Tema “Kesadaran Kebangsaan Wartawan Online di Tengah Digitalisasi Media”
Ia juga penyanyi dan mahir manandai puisi menjadi syair lagu yang dinyanyikannya sendiri.
Ia juga trubador bagi anak-anak yang takzim mendengar cerita-ceritanya. Saat saya bertemu, ia demisioner sebagai Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO).
Baiklah saya cerita satu-persatu tentang mereka, tapi maaf tidak ada kopi yang tersaji, Anda bikin sendiri-sendiri saja ... ya.