Artikel “Menyelamatkan Hulu Sumatera: Jalan Keluar dari Siklus Banjir 2025” menggarisbawahi bahwa penyebab utama banjir besar 2025 adalah hilangnya tutupan hutan di hulu DAS, pemecahan lereng oleh jalan industri, sedimentasi ekstrem di sungai, dan penempatan proyek energi-infrastruktur di zona rawan.
Banjir bukan sekadar air. “Yang turun adalah gunung,” kata seorang warga Pasaman Barat—menggambarkan skala kerusakan yang terjadi.
Baca Juga:
ESDM Siapkan Evaluasi Tambang Usai Banjir Sumatera, Bahlil: Siap-siap Semua Diperiksa
Peringatan untuk Papua: Jangan Mengulang Kesalahan Sumatera
Institut USBA menegaskan bahwa kondisi ini harus menjadi alarm keras bagi seluruh wilayah di Indonesia khususnya Papua, terutama wilayah-wilayah yang sedang mengalami:
• Ekspansi pertambangan mineral dan energi,
Baca Juga:
Curah Hujan “Hitam” dan Siklon Tropis, BMKG Terangkan Awal Bencana Sumatera
• Perluasan perkebunan monokultur,
• Pembangunan jalan dan infrastruktur yang memotong kontur lereng,
• Peningkatan eksploitasi hutan dan wilayah adat.