Kesempatan yang sama Direktur Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri RI, Indah Nuria Savitri dalam keterangan mengatakan Direktur HAM dan Kemanusiaan dalam kunjungan ke Provinsi Papua Barat Daya dalam rangka berpartisipasi dalam Sosialisasi dan Pengambilan Data Konvensi Penghapusan segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) di Provinsi Papua Barat Daya.
Pihaknya, Direktorat Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri RI melakukan pertemuan dengan Pemprov Papua Barat Daya, dalam hal ini Badan Kesbangpol Papua Barat Daya dalam rangka menjalin komunikasi dan koordinasi terkait perkembangan situasi di Papua Barat Daya tentang perempuan, serta hal-hal lain yang perlu menjadi perhatian Kementerian Luar Negeri.
Baca Juga:
Markas UNRWA Dibakar, Kemenlu RI: DK PBB Harus Tegas ke Israel
Kata Savitri banyak yang akan diurus bekerjasama dengan Badan Kesbangpol Papua Barat Daya, seperti networking untuk penyusunan laporan Indonesia sebagai negara pihak CEDAW.
Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) sebagai konvensi anti diskriminasi atau penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan.
Hal ini penting bagaimana peran penting perempuan, selain dalam keluarga juga dalam lingkungan masyarakat, di daerah baik dalam negara dan dunia internasional sangat diakui.
Baca Juga:
Gempa Jepang, KBRI Tokyo: WNI Terdampak Butuh Bantuan Logistik
Ia mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi, "apabila kita berinvestasi kepada perempuan, berarti kita berinvestasi kepada masa depan".
Indonesia sudah 40 tahun menjadi pihak CEDAW, tetapi masih menjadi banyak tantangan, jadi kita ingin mendengar apa saja inisiatif-inisiatif dan program-program penting yang dilakukan di daerah, baik kota, kabupaten dan sampai desa-desa untuk memajukan perempuan. Ini untuk disampaikan ke dunia internasional dan organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Perempuan yang mempunyai peran sebagai multi fungsi, harapan tidak menghalangi perempuan untuk terus maju," kata Savitri.