WahanaNews-Papua Barat | Pala Tomandin adalah nama varitas Pala Fakfak, yang telah melewati Sidang Varitas, dan juga telah mendapat pengakuan Indikasi Geografis serta telah ada Perda Kabupaten Fakfak yang mengaturnya yaitu dalam Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembinaan, Perlindungan dan Pengawasan Komoditas Pala Fakfak.
Dari pengakuan secara formal terhadap komoditas unggulan daerah ini, maka perlu ada rambu-rambu proses pembudidayaan hingga dan atau pada tingkat petani. Merujuk pada kebiasaan sejak leluhur telah diatur dalam perangkat Sasi atau Kera-Kera.
Baca Juga:
Dekranasda Provinsi Papua Barat Gelar Sosialisasi Perizinan bagi Pelaku UMKM di Kabupaten Fakfak
Terkait hal ini, Sabtu 27 Agustus 2022 dilakukan prosesi Kera-kera dan Prosesi Meri Totora di Kampung Mendopma yang dihadiri Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom.
Kera-Kera Berdiri Tegak, Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom usai mendirikan kera-kera di Kampung Mendopma (Foto: WNC Fakfak, 27 Agustus 2022)
Dalam arahannya, usai memasang perangkat Meri Totora di pohon Pala Induk dan Pemasangan Tanda Sasi/Kera-Kera, kepada Masyarakat Kabupaten Fakfak lebih khusus Petani Pala, Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom mengatakan bahwa, ini adalah kali yang kedua sebagai pemerintah, kami datang mengajak masyarakat dan atau kita semua untuk mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Baca Juga:
Kementerian Desa PDTT Berikan Bantuan Pengering Pala kepada Pemkab Fakfak
Pala merupakan titipan Leluhur, dan tidak ada komoditas yang lain lagi yang memiliki nilai ekonomi sekarang ini. Tetapi menurut Yohana Dina Hindom, yang juga anak asli Fakfak, mengakui bahwa produktivitas pala belakangan ini menurun produksinya, akibat dari petik tidak sesuai aturan yaitu masak petik, itulah yang menyebab nikai ekonomi pala menyusut (red-harga jatuh), semua ini dilakukan oleh kita, karena faktor kebutuhan.
Dari fenoma ini, Wakil Bupati Fakfak kepada warga Kampung Mendopma dan juga kepada Masyarakat Petani Pala di Kabupaten Fakfak, dipesankan melalui media televisi maupun media online/cetak dan media sosial lainnya, bahwa hal ini dilihat baik oleh pemerintah, bahwa potensi utama daerah adalah Pala, yang menjadi sumber pendapatan utama masyarakat Fakfak.
Rapat Adat jelang Pemasangan Kera-Kera pada Komoditi Tanaman Pala Fakfak (Foto: Frances WNC, 27 Agustus 2022)
Oleh sebab itu kata Yohana, dari kepemimpinan satu ke kepemimpinan yang lain, belum ada satupun yang memberikan perhatian.
Diakui bahwa, kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak Abdulrahim Fatamasya, dia mampu melihat sampai ke dalam, untuk menjadikan pala memiliki nilai ekonomi yang jauh lebih baik" tegas Yohana.
Orang Fakfak memiliki Pala adalah kasih karunia leluhur, yang harus dirawat dijaga baik. Merawat pala kata Yohana Dina Hindom, bak merawat seorang perempuan waktu hamil, perlu peran laki-laki untuk merawat istrinya, sehingga anak yang dikandung dilahirkan pas waktu 9 bulan.
Dan diyakini bawah bilamana anak yang dikandunginya lahir tidak pas waktu, maka anak itu pasti tidak normal atau tidak sehat, begitu pula dengan Pala, bila kita petik di waktu belum masak petik, maka nilai jualnya akan tidak baik alias harga jatuh, yang akan mempengaruhi pendapatan.
Terkait dengan Kera-Kera yang dipasangkan tidak semata-mata sebagai SASI (add. Larangan) akan tetapi sebagai TANDA untuk mengingatkan kita semua, di mana, ada saat yang tepat.
Sebagai mana kata Firman Tuhan; semua itu ada waktu, begitupun dengan buah pala, ada waktu yang tepat baru kita ambil, sehingga nilai ekonominya akan bertambah untuk pendapatan kita, meningkat kesejahteraan kita sebagai anak-anak Fakfak, orang negeri di Fakfak" pesan Yohana.
Penyerahan secara simbolis baliho himbauan ke petani pala, dari Wakil Bupati Fakfak kepada salah seorang kepala kampung yaitu Kepala kampung Mendopma Riky Yakop Hegemur (Foto: Frances WNC Fakfak, 27 Agustus 2022)
Menurut Yohana Dina Hindom Wakil Bupati Fakfak, bahwa kehidupan orang Fakfak yang dikarunia Pala, akan berbeda dengan saudara kita nusantara yang memiliki kemampuan lain, untuk mencari nafkah.
Untuk itu, tegas Yohana, Pala merupakan sumber kehidupan yang harus dirawat dan dijaga dengan baik. Untuk itu, terima kasih untuk semua.
Ditegaskan sekali lagi, bahwa apa yang kita buat ini, jangan diabaikan dan bila ada tekanan ekonomi, kita ambil pala muda secara diam-diam, harapan Yohana "semoga itu tidak terjadi, akan tetapi kita semua harus sepakat, kita harus jaga apa yang telah kita peroleh dari kita punya leluhur, imbau Yohana Dina Hindom selaku Wakil Bupati Fakfak.
Di waktu yang sama, Amin Samai Anggota DPRD Fakfak dalam pernyataannya "mengapresiasi seorang ibu, mama yang berperan meluruskan tradisi budidaya pala yang diwariskan leluhur.
Amin menyampaikan hal itu terkait dengan peran Wakil Bupati Fakfak melakukan prosesi Meri Totora.
Menurut Amin hal itu, sejalan dengan filosofi orang Fakfak menganggap Pala sebagai wujud perempuan, yang patut dihargai.
Itu juga kita wujudnyatakan dalam budidaya pala yang patut kita rawat dan jaga, agar pala bermutu. Kalau mutu baik harga baik pula.
Semua dilakukan sebagaimana kita menghargai seorang perempuan dalam perannya menghidupkan keluarga. Pala harga diri orang Fakfak.
Bagi pembeli pala yang datang, harus taat dengan apa yang telah kita lakukan saat ini. Amin juga mengatakan, sebagai anak negeri dan juga sebagai anggota DPRD Fakfak, dalam bidang ekonomi di komisi II, kalau bicara pala pasti dia akan terlibat" tegas Amin Samai.
Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom dan rombongan disambut tim tari Titir Tummor sanggar anak muda Kampung Mendopma, (Foto: Frances WNC Fakfak 27 Agustus 2022)
Hadir dalam acara pemasangan Kera-Kera atau "sasi" Pala Tomandin Komoditas Pertanian Perkebunan Kabupaten Fakfak diantaranya Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom, Anggota DPRD Fakfak Amin Samai, Kepala Dinas Perkebunan Fakfak Abdulrahim Fatamasya, Kepala Distrik Fakfak Tengah, Para Kepala Kampung di Wilayah Distrik Fakfak Tengah, Banbinsa di Wilayah Distrik Fakfak Tengah, Kapospol Fakfak Tengah, Kepala Bea Cukai Fakfak Feri Hadi Priantio dan staf, Kepala Clinik Eksport Bea Cukai Fakfak Johni Chandra, beberapa pimpinan OPD terkait, dan warga masyarakat petani pala di Distrik Fakfak Tengah,Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Pengusaha antar pulau dan pembeli pala (red-diundang tetapi tidak hadir, sesuai keterangan dari Kepala Dinas Perkebunan Fakfak.
Acara pemasangan Kera-Kera, Prosesi Adat Meri Totora, semuanya berlangsung di halaman Balai Kampung Mendopma.
Kampung Mendopma letak lebih kurang 12 km dari pusat kota Fakfak, dimana jalan menuju ke Kampung Mendopma melalui jalan darat beraspal hotmix, hanya satu-satunya ruas jalan menuju ke sana. Memasuki Wilayah Distrik Fakfak Tengah, di sepanjang jalan kiri kanan, terhampar tanaman pohon pala dan tanaman produktif lainnya. [hot]