Dalam promosi selama Festival berlangsung, Cahya mengatakan dirinya bersama kawan-kawan kewalahan dengan permintaan pasar.
Dimana dalam Festival tersebut, seharusnya stand harus buka dari Pukul 10 pagi hingga Pukul 9 malam, namun yang terjadi dalam kurung waktu satu jam stok kepiting habis di boyong pengunjung.
Baca Juga:
Viral, Sekda Raja Ampat Diduga Bekerja Sama dengan Oknum Aparat untuk Mengamankan Pasangan ORMAS Pada Pilkada Raja Ampat
"Kita uji coba pasar dengan cara membawa kepiting budidaya ke Ubud Food Festival untuk tes pasar nih, kira-kira laku atau enggak? dan ternyata permintaan pasarnya sangat tinggi. Bahkan pengunjung harus pesan hari ini agar besoknya bisa kebagian kepiting asap," pungkas Cahya.
Sebagai ketua kelompok kerja peningkatan kapasitas program, ia berharap Kampung Warimak menjadi stimulan bagi kampung-kampung di sekitarnya. Harapan, ketika program budidaya kepiting berkembang pesat, kampung lain bisa menjadi supplier memenuhi permintaan pasar.
"Kampung Warimak itu bisa jadi stimulan bagi kampung-kampung sekitarnya. Jadi ketika bisnis ini sudah berjalan, kampung-kampung lain itu bisa menyuplai ke Warimak. Karena ketika bisnisnya sudah berjalan lancar, bisa jadi kuantitas atau volume permintaan kepiting itu pasti cukup banyak dan hal itu tentu tidak bisa dipenuhi oleh hanya Warimak saja," demikian Gilar Cahya Nirmaya.
Baca Juga:
Rekaman Sekda Raja Ampat Viral, Projo PBD: Bukti Upaya TSM Memenangkan Pasangan Calon ORMAS
Untuk diketahui, Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) merupakan program kolaborasi antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) dengan jangka waktu 2020-2025.
Program ini menyasar 1.720 desa, yang terdiri dari 500 desa inti dan 1.220 desa klaster di 25 kabupaten dari 9 provinsi, yakni Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah. Program ini menargetkan peningkatan penghasilan sekitar 412.300 rumah tangga dan memberi manfaat untuk 1.855.350 jiwa di desa-desa sasaran.
[Redaktur: Hotbert Purba]