Papua-Barat.WahanaNews.co, Raja Ampat - Rencana relokasi pasar Mbilim Kayam ke pasar baru Snonbukor Distrik Waisai Kota, Kelurahan Warmasen, hingga saat ini belum terselesaikan.
Hal itu kembali disoroti Ketua Fraksi Demokrat, DPR Kabupaten Raja Ampat, Moh Taufik Sarasa, ST. Taufik menilai, Pemkab Raja Ampat sangat lambat dalam melakukan relokasi pasar tersebut.
Baca Juga:
Jadi Korban Penganiayaan Terkait Izin Perusahaan Tambang di Raja Ampat, Ronisel Mambrasar Minta Atensi Pemda Terhadap Hak Adat Masyarakat di Kampung Manyaifun
Mengingat kata Taufik, relokasi pasar seharusnya segera dilakukan karena pasar Mbilim Kayam tidak layak untuk di tempati, apalagi berdampak pada pencemaran lingkungan sehingga nilai estetika dari ibukota Kabupaten Bahari tersebut tidak ada.
"Jadi intinya pemda raja ampat dinilai lambat dalam penanganan relokasi pasar yang lama ke pasar baru, sehingga dalam estetika merusak lingkungan. Kita lihat bahwa banyak sampah ada dimana-mana," kata Taufik di Waisai, Kamis (1/8/2024).
Ia menyayangkan relokasi pasar Mbilim Kayam ke Pasar Snonbukor yang hingga saat ini tak kunjung direlokasi. Akibat keterlambatan tersebut banyak pedagang yang tidak kebagian lapak dan harus berjualan di bahu jalan dan mengakibatkan kemacetan pada setiap sore, sehingga potensi kecelakaan bisa terjadi kapan saja.
Baca Juga:
Menakar Kompetensi Charles Adrian Michael Imbir, Calon Bupati Raja Ampat 2024-2029
"Sangat disayangkan, ada banyak penjual yang saat ini tidak kebagian lapak sehingga pada sore hari harus berjualan di sepanjang jalan raya. Ini menimbulkan kemacetan dan sangat berbahaya bagi keselamatan pedagang dan pembeli," ujarnya.
Menyikapi hal tersebut, Taufik berharap Pemkab Raja Ampat melalui OPD teknis agar segera merelokasi pasar, sehingga pembeli dan pedagang mendapatkan kenyamanan dalam melakukan transaksi jual beli.
"Saya sangat berharap, Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Perindag dan OPD terkait untuk segera merelokasi pasar sehingga pembeli dan pedagang mendapat kenyamanan dalam bertransaksi jual beli areal pasar," jelas Taufik.
Lebih lanjut, Taufik mengatakan sarana dan prasarana pasar baru Snonbukor sudah sangat memenuhi kebutuhan pedagang sehingga sudah menjadi kewajiban OPD terkait untuk segera mengambil langkah, mengingat fasilitas yang ada jika tidak digunakan, maka potensi kerusakan dan kehilangan material dapat terjadi.
"Kebetulan pasar baru Snonbukor hampir semua fasilitas 99% sudah ada, namun sangat disayangkan sampai saat ini belum di tempati. Sudah pasti bangunan dan lain-lain akan akan rusak," ungkapnya.
Olehnya, Taufik berharap momentum HUT RI pada tanggal 17 Agustus mendatang relokasi pasar juga segera dilakukan.
"Apalagi Kota Waisai merupakan pusat transit dan mobilitas wisatawan, sehingga keindahan pusat kota harus dijaga, baik kebersihan maupun keindahan tata kota," demikian Moh Taufik Sarasa.
[Redaktur: Hotbert Purba]