Wahananews-Papua Barat | Di hari ketiga Kunjungan Kerja Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E, M.Tr. (Han) di wilayah jajaran Kogabwilhan III, Kunker ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti Inpres RI No. 9 Tahun 2020, di mana TNI diminta harus mengawal dan mengamankan program Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, sambil mendengar, dialog dan komunikasi dengan Forkopimda, tokoh-tokoh masyarakat.
Kali ini Pangkogabwilhan III melaksanakan rangkaian Kunker di Raja Ampat, diterima oleh Wakil Bupati Orideko Iriano Burdam, S.IP. MM., beserta Forkopimda di Kantor Bupati Raja Ampat, Papua Barat, Rabu (16/3/2022).
Baca Juga:
Dewan Adat Sub Suku Usba Terbitkan Buku Rekonstruksi Sejarah Sub Suku Usba di Raja Ampat
“Saya lihat situasi kondisi diwilayah Raja Ampat aman dan kondusif, sehingga ini menjadi modal dan peluang Raja Ampat untuk membangun, karena security (keamanan) dan prosperity (kesejahteraan) harus berjalan sejajar, tidak mungkin pembangunan berjalan tanpa Flatform Kedamaian, aman," Kata Nyoman Cantiasa.
Semoga pandemi Covid-19 yang melanda kita cepat selesai, untuk itu ke depan kita harus berani membuat lompatan-lompatan maju, untuk kesejahteraan masyarakat, ungkapnya.
Setelah mendengarkan paparan Wakil Bupati tentang potensi alam Raja Ampat. Pangkogabwilhan III mengatakan Raja Ampat layaknya pulau Bali dan Hawaii yang mengandalkan keindahan alam pantai, budaya dan laut sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca Juga:
Jadi Korban Penganiayaan Terkait Izin Perusahaan Tambang di Raja Ampat, Ronisel Mambrasar Minta Atensi Pemda Terhadap Hak Adat Masyarakat di Kampung Manyaifun
“Kita harus bangun Raja Ampat ini, sehingga PAD meningkat, kalau adat dan budaya serta alat musik bambu dan tariannya dikembangkan, menjadi daya Tarik, kita bisa mengundang wisatawan datang kesini, mereka akan bawa duit, dia akan cari hotel, Villa, belanja, beli suvenir, butuh transportasi laut, darat dan udara serta travel termasuk makanan khas Papua dan sebagainya, anak-anak kita bisa bekerja, lapangan pekerjaan semakin luas, pengangguran akan tidak ada lagi dan dengan sendirinya masyarakat akan sejahtera masa depan jelas,” lanjutnya.
Selain di sektor pariwisata pantai dan laut, kita juga dapat memanfaatkan lahan tanah Raja Ampat untuk dikelola dibidang pertanian dan perkebunan, perikanan sehingga dapat bernilai ekonomis.
“TNI siap membantu pemerintah daerah mengeksploitir semua sumber daya yang ada. Saat ini kami membuat program peningkatan pemberdayaan masyarakat Papua, kami kemarin melaksanakan kunjungan survei ke Subang dan Ciweday Bandung, sentra pertanian perkebunan Sereh, Kopi dan Asparagus yang hasilnya sudah diekspor, yang bisa di implementasikan di Tanah Papua ini, saya lihat di sini tanah luas, namun belum memiliki nilai jual karena masih berupa hamparan,” jelas Letjen Nyoman.