WahanaNews-Papua Barat | Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari mengucapkan Selamat Merayakan Hari Peradaban Orang Papua ke 97 tahun (25 Oktober 1925-25 Oktober 2022).
Perayaan Hari yang memiliki arti penting bagi dimulainya pembangunan peradaban Orang Asli Papua (OAP). Hal mana dimulai sejak kedatangan Domine Izaak Samuel Kijne, seorang guru dan pendeta berkebangsaan Jerman pada tahun 1923 yang ditugaskan oleh Zending Gereja Hervormd di Negeri Belanda untuk mengajar di Tanah Nieuw Guinea (kini Papua).
Baca Juga:
20 Tahun Otsus Gagal Membangunkan Raksasa Papua yang Tidur, Sebagian Besar Rakyat Papua Hidup dalam Kemelaratan dan Keterbelakangan
Awalnya Kijene melakukan tugas mengajar anak-anak sekolah guru asli Papua di Pulau Mansinam dan Kwawi, Manokwari sejak tahun 1923-1925.
Kemudian dia ditugaskan memindahkan kegiatan pengajaran bagi para calon guru Papua dari Pulau Mansinam ke Teluk Wondama, tepatnya di bukit Aitumieri sejak 25 Oktober 1925 hingga tahun 1941.
Ratusan calon guru dihasilkan dari pendidikan yang dikelola Zending dari Pulau Mansinam hingga dilanjutkan oleh Kijne sebagai Direktur sekolah guru di Bukit Aitumieri, Miei-Teluk Wondama.
Baca Juga:
Pedagang Mama Papua Unjuk Rasa di Lanny Jaya, Minta Pedagang Non OAP Cukup Jualan Barang Kios
Dari pulau Mansinam fajar Injil diperkenalkan oleh Bapa Sorgawi melalui kedua zendeling Carl Willem Ottouw dan Johan Gottlob Geissler sejak 5 Februari 1855.
Kemudian terang Inji tersebut dimanifestasikan melalui dibangunnya pendidikan guru dengan pola asrama pada tahun 1923 di Pulau Mansinam.
Hingga dilanjutkan atas prakarsa dan ide Domine Kijne pada Oktober 1925 di Bukit Aitumieri, Miei-Teluk Wondama.