WahanaNews-Papua Barat | Bobote padha digawa entheng padha digawa mubeng, artinya berat sama dipikul ringan sama dijinjing, demikian peribahasa jawa yang populer untuk menunjukan semangat goyong royong.
Hal itu sudah di wujudkan melalui wahana wewowo kemarin di Pelataran Gereja Santo Yosep Fakfak.
Baca Juga:
Jelang Hari Buruh, Polres Fakfak Gelar Simulasi Pengamanan Antisipasi Gangguan Kamtibmas
Wewowo Misi Katolik Maghi yang kita lakukankan itu telah menjadi ruang perjumpaan berbagai elemen masyarakat untuk memantapkan Silaturahmi sekaligus untuk bersedekah demi mendukung Perayaan HuT ke -129 tahun Misi Katolik di Tanah Papua yang puncak perayaannya akan di pusatkan di Pulau Bonim Fakfak pada tanggal 23 Mei 2023 mendatang.
Pada Momen itu Kita juga telah menyaksikan ada keajaiban mukhjizat illahi dalam pengumpulan Donasi Amal yang semula hanya 5 jutaan sebagai modal awal kemudian mengalami multiplikasi (berlipat kali ganda) hingga menembus angka hampir 500 juta rupiah.
Suatu keajaiban yang patut kita syukuri, Hal ini disampaikan Lembaga Masyarakat Adat Kabupaten Fakfak melalui sekretaris Willy Hegemur, Kamis (11/5/23) di Fakfak.
Baca Juga:
KSOP Fakfak dan PT Pelindo Gelar Rapat Terkait Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Fakfak
Wewowo Misi Katolik Maghi
Namun Pencapaian terbesar dari peristiwa Wewowo Misi Katolik Maghi kemarin itu sebenarnya bukanlah pada Nominal Donasi Amal yang terkumpul, melainkan pada social values atau nilai sosial berupa semangat persaudaraan, keterpanggilan dan tanggung jawab bersama dalam membangun negeri..
Dengan spirit itulah kita boleh memulai proses napak tilas sejarah dan peradaban masyarat kita di Tanah Mbaham Matta yang telah terbentuk dengan proses hadir nya misi Katolik, di samping syiar agama Islam. Dimana dalam perjalanannya agama islam telah lebih dulu hadir di bumi Henggy sebelum agama lainnya, kata Willy Hegemur.