Wahananews-Papua Barat | Menjamin keselamatan penerbangan diperlukan program keamanan, maka dibentuk komite keamanan bandara agar tercipta keteraturan penerbangan sipil serta memberi perlindungan kepada penumpang dan petugas sesuai perlindungan hukum.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor UPBU Kelas I Bandara DEO Sorong Cece Tarya, ST., M. A, saat Rapat Komite Keamanan dan Penanggulangan Keadaan Darurat (Table Top) Bandar Udara DEO Sorong, disalah satu hotel di Kota Sorong.
Baca Juga:
Hut TNI Ke-79, Kodim 1802 Bagikan Sembako untuk Masyarakat
Menurut Kabandara, kegiatan komite keamanan sangat penting di dunia penerbangan dalam penanganan keamanan bandara dan penanggulangan darurat bandar udara.
Ancaman penerbangan semakin meningkat di antaranya melalui cyber.
Keamanan cyber disiapkan untuk kegiatan G-20 di Denpasar, agar dapat berjalan lancar.
Baca Juga:
Kementerian PUPR Resmikan Rusun Universitas Muhammadiyah Sorong
Juga diperlukan peran dan aksinya para anggota Komite terhadap pelaksanaan kemananan bandara. Semoga dapat mempererat silaturahmi dan melaksanakan tugas sesuai SOP, kata Kabandara Deo Sorong.
Sementara Danrem 181/PVT Brigjen TNI Wawan Erawan yang turut menghadiri rapat tersebut mengatakan diperlukan unsur-unsur keanggotaan Komite Keamanan Bandar Udara, terdiri dari TNI-Polri, Pemerintah, Karantina kesehatan, Badan usaha angkutan udara dan stake holder lainnya dalam rangka menjaga dan menjamin keamanan penerbangan.
“Kota Sorong sebagai pintu peradaban, tidak menutup kemungkinan akan terjadinya ancaman yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu yakni teroris atau kelompok kriminal lainnya atau terjadinya Link Up antar kelompok Kriminal untuk menggangu keamanan wilayah Papua Barat dengan menimbulkan berbagai macam ancaman” ungkap Danrem 181/PVT.