Misalnya banjir rob atau daerah sering longsong. Pos yang dimaksud, anggota pos SAR Fakfak dan semua unsur terkait.
Anggota tanggap bencana gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Rumah Sakit/Puskesmas, Rapi/ Orari, dan kelompok relawan lainnya, ujar Abdi.
Baca Juga:
5 Hari Hilang Pasca Hanyut, Pendulang Emas di Dairi Ditemukan Tewas
Ia juga mengakui bahwa luas wilayah Kabupaten Fakfak tidak sebanding dengan personil Pos SAR Fakfak yang hanya 8 orang, belum cukup dan atau mampu melayani semua musibah dalam skala luas, bila hal itu terjadi.
Contoh waktu kecelakaan di laut tahun 2019 lalu, Pos SAR Fakfak harus menyewa longboat dan tenaga personil tambahan.
Masih ada bantuan juga dari teman-teman di BPBD, POSAL, Polairud, pada intinya peralatan dan personil masih sangat kurang, tambah dia.
Baca Juga:
BNPB Memulihkan Tambang Longsor di Gorontalo dengan Aset Pemerintah
Menurut Abdi Takamokan, Pos SAR Fakfak masih di bawah menejemen Kantor SAR Sorong.
Pos Sar Fakfak berdiri tahun 2010. Abdi menegaskan bahwa Pos Sar Fakfak mohon dukungan semua pihak untuk peningkatan status menjadi Kantor Sar Fakfak, bilamana status SAR Fakfak naik, maka pasti ada penambahan personil dan peralatan serta ada pos-pos SAR di setiap distrik, insya Allah bisa lebih optimal melayani, tegas Abdi.
Juga Abdi Takamokan menegaskan bahwa untuk mewujudnyatakan program dari misi Kabupaten Fakfak Gempar Emas, ini perlu ada kerja sama semua pihak, dalam penanganan terutama sampah di laut.