WahanaNews-Papua Barat | Pos SAR (Search and Rescue) Fakfak pada dasarnya selalu siap mendukung kegiatan yang berkaitan dengan kebencanaan.
Siap dalam kondisi bencana baik itu gelombang, banjir bandang, longsor dan tetap bekerja sesuai tupoksi pencarian dan pertolongan pada musibah pelayaran dan penerbangan tetap dilaksanakan, juga pada musibah lain.
Baca Juga:
5 Hari Hilang Pasca Hanyut, Pendulang Emas di Dairi Ditemukan Tewas
Hal ini disampaikan Kepala Pos SAR Fakfak Abdi Takamokan, pada Senin, 29 Agustus 2022 saat diwawancara reporter Papua-Barat.Wahananews.co, di Taman Satu Tungku Tiga Batu Fakfak usai apel gelar pasukan Kesiapsiagaan tanggap bencana.
Pos SAR Fakfak pada dasarnya selalu siap mendukung kegiatan yang berkaitan dengan kebencanaan, kata Abdi.
Mengenai penguatan fasilitas penunjang Pos SAR Fakfak, memang peralatan yang dimiliki masih sangat terbatas atau belum cukup, bila dibandingkan dengan luas wilayah jangkauan kerja SAR di Kabupaten Fakfak.
Baca Juga:
BNPB Memulihkan Tambang Longsor di Gorontalo dengan Aset Pemerintah
Tetapi Peralatan yang ada pada kami tetap dimaksimalkan untuk penggunaan dalam musibah kebencanaan. Untuk banjir kami masih butuh Perahu karet / Perahu Rafting, Life jacket, terangnya.
Tim SAR di lokasi bencana wilayah Fakfak
Abdi Takamokan mengusulkan tempat - tempat fokus, perlu ada pos-pos untuk kesiapsiagaan tanggap bencana tinggi, pada setiap titik yang dipredisksi sering terjadi bencana.
Misalnya banjir rob atau daerah sering longsong. Pos yang dimaksud, anggota pos SAR Fakfak dan semua unsur terkait.
Anggota tanggap bencana gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Rumah Sakit/Puskesmas, Rapi/ Orari, dan kelompok relawan lainnya, ujar Abdi.
Ia juga mengakui bahwa luas wilayah Kabupaten Fakfak tidak sebanding dengan personil Pos SAR Fakfak yang hanya 8 orang, belum cukup dan atau mampu melayani semua musibah dalam skala luas, bila hal itu terjadi.
Contoh waktu kecelakaan di laut tahun 2019 lalu, Pos SAR Fakfak harus menyewa longboat dan tenaga personil tambahan.
Masih ada bantuan juga dari teman-teman di BPBD, POSAL, Polairud, pada intinya peralatan dan personil masih sangat kurang, tambah dia.
Menurut Abdi Takamokan, Pos SAR Fakfak masih di bawah menejemen Kantor SAR Sorong.
Pos Sar Fakfak berdiri tahun 2010. Abdi menegaskan bahwa Pos Sar Fakfak mohon dukungan semua pihak untuk peningkatan status menjadi Kantor Sar Fakfak, bilamana status SAR Fakfak naik, maka pasti ada penambahan personil dan peralatan serta ada pos-pos SAR di setiap distrik, insya Allah bisa lebih optimal melayani, tegas Abdi.
Juga Abdi Takamokan menegaskan bahwa untuk mewujudnyatakan program dari misi Kabupaten Fakfak Gempar Emas, ini perlu ada kerja sama semua pihak, dalam penanganan terutama sampah di laut.
Kepala Pos SAR Fakfak Abdi Takamokan (berdiri ke-5 dari kiri, sebelah kanan Bupati Fakfak Untung Tamsil ). Foto : Frans WahanaNews, 29 Agustus 2022.
Menurut Abdi, Fakfak memiliki spot-spot diving yang banyak, kalau sampah berserakkan, maka dapat dipastikan laut pun akan kotor hingga mempengaruhi situasi ekosistim di setiap spot, yaitu ikan dan terumbu karang.
Untuk mewujudkan misi Kabupaten Fakfak, Pos SAR Fakfak punya program DOR (Daerah Operasi Resque).
Peran DOR membantu pemerintah terutama para investor yang butuh peran SAR dengan peralatan selam, dan sebagainya. Pos Sar Fakfak siap untuk itu, jelasnya.
Terkait peran Pos SAR Fakfak pada program wisata lebih lagi ada wisatawan asing, Abdi Takamokan mengingatkan bahwa melayani wisatawan asing berwisata di wilayah NKRI, kita harus berperan dan harus kawal dengan baik, sesuai aturan internasional.
Jadi hal ini harus sangat diperhatikan betul, kalau tidak ada pelayanan yang optimal kepada mereka ( red-Wisatawan asing) akan sangat berdampak pada dunia kepariwisataan kita.
Mari kita sama-sama bekerja untuk nama baik kita bersama, Abdi Takamokan Kepala Pos SAR Fakfak mengakhiri. [hot]