"Atas nama keluarga kami sampaikan apresiasi untuk Satreskrim yang gerak cepat amankan 2 pelaku, semoga satu pelaku lainnya juga segera diamankan untuk kepentingan proses hukum yang berlanjut," harapnya.
Sebagai informasi, berikut kronologi kejadiannya. Pada hari minggu tanggal 9 November 2025, Pukul 06:20 wit, Intan hendak keluar untuk membeli nasi untuk serapan pagi, kemudian adik kelas inisial NK (salah satu terduga pelaku) mengatakan kepada Intan bahwa teman dekat sekolah inisial RD panggil di kosan dekat pangkalan ojek kali belokan kanan kosan biru.
Baca Juga:
Bejat! Pria di Serdang Bedagai Perkosa Neneknya yang Sedang Demam, Diamuk Warga
Setelah Intan sampai didepan kosan tersebut, ada tiga orang inisial NK, P, satu diantara tiga orang tersebut tidak dikenali oleh Intan. Kemudian Intan menanyakan temannya RD, NK menjawab RD sedang berada di kamar. Intan yang pada saat itu sedang berada didepan kamar, Intan kemudian merasakan dirinya didorong kemudian memaksanya untuk masuk ke kamar dengan cara membantingkan Intan hingga jatuh kelantai.
Oleh keterangan Intan, terduga pelaku inisial NK dan P kemudian menggunakan serbuk (diduga tepung) untuk menutup mata Intan. Pelaku juga menutup mulutnya untuk mencegah Intan bersuara, kaki dan tangan digenggam kuat oleh pelaku, sehingga Intan tidak berdaya. Sembari melakukan tindak Pidana Kekerasan Seksual, pelaku sambil merekam aksi bejat tersebut, terduga NK melakukan hubungan badan dengan Intan dan selanjutnya dilakukan secara bergantian oleh para pelaku.
Setelah puas melakukan aksi bejat, para pelaku kemudian pergi meninggalkan Intan dalam keadaan tidak berdaya. Dari kejadian tersebut, Intan mengalami trauma berat.
Baca Juga:
Preman Mabuk di Inhu Ditangkap Usai Coba Perkosa Wanita di Gudang Toko
[Redaktur: Sandy]