WahanaNews-Papua Barat | Pelaku agribisnis pala Fakfak dilatih dengan bimbingan teknis akselerasi komoditas ekspor pala agar lolos ekspor.
Melalui bimtek akselerasi diharapkan petani dapat menjaga proses produksi dari persiapan panen sampai paskah panen.
Baca Juga:
Perum Bulog Cabang Fakfak Kembali Menyalurkan Beras SPHP ke Kabupaten Kaimana
Dalam Bimtek diberikan materi bagaimana pengemasan standar ekspor kepada pelaku usaha dan petani pala.
Juga petani dianjurkan beralih dari tanam biji, ke tanam bibit pala hasil sambung pucuk atau grafting.
Dalam Bimtek pemateri merupakan tenaga ahli utama Kementerian Pertanian RI, Antarjo Dikin mengatakan petani harus membiasakan diri menjaga kualitas pala sejak panen hingga paskah panen, juga hingga pengepakan masuk konteiner dengan standar ekpor.
Baca Juga:
Panitia Pembangunan Gereja Eden Wagom Targetkan RAB Gedung Baru Rp5,8 Milyar
Semetara pemateri Kepala Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Papua Barat, zainal abidin membawa materi yang diajarkan ke peserta bimtek adalah cara-cara penggunaan bibit pala. Dia mengatakan sebaiknya mengunakan bibit pala hasil sambung pucuk.
I Wayan Kertanegara Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong menjelaskan kegiatan bimbingan teknis akselerasi ekspor komoditas pala fakfak dalam rangka upaya memperoleh komoditas pala fakfak yang berkualitas, berdaya saing di pasaran internasional.
Hal ini harus didukung pengelolaan komoditas pala yang komprehensip, baik dari ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten dengan SOP dan sarana prasarana yang memadai.