Papua-Barat.WahanaNews.co, Sorong - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat menggelar Kick Off Torang Creative Festival and Ecotourism dan Pelatihan On Boarding UMKM Digital di Rylich Panorama Hotel, Selasa 2 April 2024.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Roni Cahyadi mengatakan, di daerah, Bank Indonesia tidak hanya terfokus pada pengendalian inflasi, tetapi memiliki tugas memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca Juga:
73 Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo Terima Bantuan Uang Kuliah dari Bank Indonesia
"Salah satu bagian memacu pertumbuhan ekonomi daerah, maka kami di Bank Indonesia juga memiliki tugas dan peran untuk meningkatkan UMKM," ujar Roni Cahyadi.
UMKM adalah salah satu tulang punggung bagi perekonomian di daerah. Majunya UMKM didaerah, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat.
"Pengembangan UMKM sangat memerlukan peran dan keterlibatan seluruh pihak pemangku kebijakan, baik dari pemerintah daerah, pihak swasta dan Kementerian terkait," jelas Roni.
Baca Juga:
Pemerintah Luncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan Untuk Percepat Inklusi Keuangan
Menurutnya, berbagai strategi juga telah dilaksanakan untuk pengembangan UMKM guna meningkatkan produktifitas, salah satunya peningkatan nilai tambah dari produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM.
"Melalui proses kurasi yang bekerjasama kurator dari pemerintah daerah atau akamedisi. Kami telah mengerucutkan soal berapa UMKM yang sudah mendaftar di Papua Barat dan Papua Barat Daya, kami kurasi dan berikan pelatihan untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai saing," ungkapnya.
Harapannya, semua UMKM di Papua Barat dan Papua Barat Daya bisa naik kelas go nasional dan go internasional.
Sementara itu, Pj Gubernur Papua Barat Daya atau yang diwakili oleh Asisten II Bidang Ekbang Setda Papua Barat Daya Jhonny Way mengatakan UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia.
"Guna memberikan sumbangan signifikan, khususnya dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja," kata Jhonny.
Diakui Jhonny, UMKM memiliki ketahanan dan ketangguhan yang teruji sehingga dapat menjadi penompang stabilitas sistem keuangan dan perekonomian.
"Hanya saja dari sisi pengembangan, UMKM masih menghadapi berbagai kendala salah satunya dari akses pemasaran. Keterlibatan pemangku kebijakan diperlukan dalam pengembangan UMKM yaitu melalui sinergi kolaborasi guna perkembangan UMKM dan industri kreatif yang berdaya saing," tambah Jhonny.
Menurutnya, kebangkitan UMKM justru terjadi karena kemampuan mempertahankan daya saing lewat digitalisasi, pemanfaatan kemajuan teknologi perlu terus didorong sebagai salah satu upaya keluar dari keterbatasan akses.
"Pemanfaatan sosial media untuk digital marketing layanan e-commerce, cashless dan payment menjadi salah satu cara yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk menghasilkan daya saing produk dalam pemulihan ekonomi nasional," demikian Jhonny Way.
[Redaktur: Sandy]