PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Fakfak - Dinas Perkebunan Fakfak lakukan penguatan kelompok hilirisasi Pala Guraferi Kampung Patimburak berkolaborasi dengan Yayasan Kaleka untuk mendorong produktivitas pala yang menjadi fokus usaha kelompok.
Plt Kepala Dinas Perkebunan Widhi Asmoro Jati, ST, MT menyatakan Kelompok Guraferi yang berada di Kampung Patimburak Distrik Kokas sebagai kampung wisata religi di Fakfak yang merupakan salah satu kelompok yang dibina oleh yayasan Kaleka untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pala.
Baca Juga:
Pameran "Torang Creative & Ecotourism Festival 2025, Bank Indonesia Fasilitasi Produk Pala Tomandin Fakfak Tampil di Papua Barat Daya
Dalam kelompok ini, sebagian diuji coba olahan menjadi minyak atsiri pala.
"Jadi kelompok ini sebagai kelompok menyuplai biji pala kualitas A atau kualitas terbaik untuk di olah menjadi minyak atsiri," kata Widhi Asmoro dikutip Sabtu.
Sambungnya, saat ini biji pala tomandin kualitas terbaik telah di olah oleh koperasi MTQ (Mery Tora Qpohi) Fakfak untuk menjadi minyak atsiri pala untuk memenuhi permintaan sampel dari AFDM Perancis namun masih sangat terbatas.
Baca Juga:
Kampung Sum Wujudkan Program Pala Unggul, Tanam Pala di Koridor Ruas Jalan Teluk Patipi Fakfak
Kelompok Pala Guraferi Kampung Patimburak, Kabupaten Fakfak berfoto bersama dengan Plt Kepala Dinas Perkebunan Widhi Asmoro Jati, ST, MT dan tim Yayasan Kaleka. (Foto: WAHANANEWS.CO/Frances)
Dari hasil olahan dan sampel yang diperoleh, pala di kampung Patimburak mempunyai tingkat rundamen atau presentasi hasil bersih yang sangat baik.
"Jika sampel ini berhasil dan mendapat order dari buyer luar, dipastikan akan memberikan nilai tambah yang berarti bagi kelompok ini," terang Widhi.
Dinas perkebunan mengantisipasi lebih awal dengan memberikan penguatan sekaligus akan membantu sarana prasarana berupa solar dryer pengering pala yang terbangun di tahun ini melalui kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Lanjut dia, sejak dini harus antisipasi dan berkolaborasi dan siap, jika permintaan produk minyak atsiri benar-benar diminati oleh buyer luar negeri disamping mendorong mutu kualitas pala.
Diketahui, harga minyak atsiri cukup tinggi di pasar global dengan sasaran pada negara Perancis yang saat ini harganya berada pada angka 260 Euro atau Rp4.890.000,-/liter khusus untuk jenis Pala Tomandin yang punya keunggulan pada wangi wangian.
"Harapan dengan produk pala bisa diolah langsung di Fakfak akan memberikan nilai tambah kepada masyarakat pala bahkan semakin mengefesiensi produk, namun harganya sangat tinggi," demikian Widhi Asmoro Jati.
[Redaktur: Hotbert Purba]