WahanaNews-Papua Barat | Pelatihan kultur Jaringan Anggrek Papua diadakan dalam rangka Pelestarian pemanfaatan anggrek spesies Papua. Juga pelestarian pemanfaatan biodiversity sudah dilakukan.
Bedanya dengan yang saat ini bahwa usaha pelestarian pemanfaatan anggrek ini dilakukan dengan menggunakan teknologi modern yaitu kultur jaringan, tapi bisa dilakukan dalam skala rumahan, sehingga bisa di lakukan oleh kelompok tani dalam kondisi yang sangat sederhana (skala rumahan).
Baca Juga:
Derap Pembangunan 23 Tahun Otonomi Khusus di Papua, Refleksi dan Capaian di Papua Barat Daya
Keanekaragaman anggrek spesies Papua yang sangat spektakuler sudah terkenal ke seluruh dunia, sayang bila keaneragaman anggrek spesies tersebut akan punah sebelum kita mampu memanfaatkannya.
Anggrek spesies Papua yang sudah melegenda dan dikenal keluar negeri: Dendrobium spectabile (Anggrek kribo), Grammatophyllum papuanuum (anggrek tebu). Paphiopedilum glanduliferum (Blume) Stein (anggrek kantung semar) dan banyak lagi lainnya.
Pelatihan dilakukan di Esha Flora Plant And Tissue Culture di Jalan Kemuning VI Blok MVI No 9 Taman Cimanggu Bogor, 14 dan 15 April 2023.
Baca Juga:
Delegasi Terpukau Bali saat Kunjungan Wisata Akhir World Water Forum ke-10
Full Praktek Jam 08.00 – 16.00 Wib dan pelatihan privat khusus untuk peserta dari Balai Besar KSDA Papua, Zsa Zsa Fairuztania, S.Hut dan kelompok Desa Binaan Dambu Kahbrai, Reiner Marhend Pangemanan Done.
Laboratorium Anggrek spesies Papua
Adapun Materi Pelatihan antara lain, Tur laboratorium dan fasilitas Esha. Praktek : Persiapan media, pembuatan media, larutan stok dan formula hormon, sterilisasi media, eksplan dan bahan alat, inisiasi eksplan anggrek (tunas muda, titik tumbuh, buah dan jaringan anggrek), subkultur anggrek, aklimatissasi anggrek, penyerbukan dan penyilangan anggrek, dan teknologi kultur anther, kultur meristem, merisklon.