WahanaNews-Papua Barat | Pelatihan kultur Jaringan Anggrek Papua diadakan dalam rangka Pelestarian pemanfaatan anggrek spesies Papua. Juga pelestarian pemanfaatan biodiversity sudah dilakukan.
Bedanya dengan yang saat ini bahwa usaha pelestarian pemanfaatan anggrek ini dilakukan dengan menggunakan teknologi modern yaitu kultur jaringan, tapi bisa dilakukan dalam skala rumahan, sehingga bisa di lakukan oleh kelompok tani dalam kondisi yang sangat sederhana (skala rumahan).
Baca Juga:
Benda Arkeologi Papua Tidak Dipindahkan
Keanekaragaman anggrek spesies Papua yang sangat spektakuler sudah terkenal ke seluruh dunia, sayang bila keaneragaman anggrek spesies tersebut akan punah sebelum kita mampu memanfaatkannya.
Anggrek spesies Papua yang sudah melegenda dan dikenal keluar negeri: Dendrobium spectabile (Anggrek kribo), Grammatophyllum papuanuum (anggrek tebu). Paphiopedilum glanduliferum (Blume) Stein (anggrek kantung semar) dan banyak lagi lainnya.
Pelatihan dilakukan di Esha Flora Plant And Tissue Culture di Jalan Kemuning VI Blok MVI No 9 Taman Cimanggu Bogor, 14 dan 15 April 2023.
Baca Juga:
Delegasi Terpukau Bali saat Kunjungan Wisata Akhir World Water Forum ke-10
Full Praktek Jam 08.00 – 16.00 Wib dan pelatihan privat khusus untuk peserta dari Balai Besar KSDA Papua, Zsa Zsa Fairuztania, S.Hut dan kelompok Desa Binaan Dambu Kahbrai, Reiner Marhend Pangemanan Done.
Laboratorium Anggrek spesies Papua
Adapun Materi Pelatihan antara lain, Tur laboratorium dan fasilitas Esha. Praktek : Persiapan media, pembuatan media, larutan stok dan formula hormon, sterilisasi media, eksplan dan bahan alat, inisiasi eksplan anggrek (tunas muda, titik tumbuh, buah dan jaringan anggrek), subkultur anggrek, aklimatissasi anggrek, penyerbukan dan penyilangan anggrek, dan teknologi kultur anther, kultur meristem, merisklon.
Bahan Tanaman anggrek yang digunakan: Anggrek Dendrobium spectabile dan anggrek spesies yang ada di Esha Flora. Studi banding ke beberapa penganggrek di Bogor : My Orchid dan Ade Orchid, Anggrek Kebun Raya Bogor
Pelestarian Pemanfaatan Anggrek Papua ini tidak berhenti di Pelatihan ini, tapi di rencanakan akan terus di laksanakan realisasinya secara real dengan dibina Oleh Esha Flora, yang pemiliknya Ir. Edhi Sandra MSi adalah juga Dosen Divisi Bioprospeksi dan Pemanfaatan Lestari Hidupan Liar, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan Dan Lingkungan, IPB University.
Edhi Sandra sangat komitmen dalam pelestarian biodiversity Indonesia.
Melalui Esha Flora beliau sudah mengkonservasi lebih dari 400 jenis ragam tumbuhan dalam kultur jaringan tanaman di Laboratorium Esha Flora tersebut, dan akan terus dikembangkan. Dalam hal ini juga mengkonservasi biodiversity anggrek spesies Indonesia.
Peserta pelatihan Zsa Zsa Fairuztani, S. Hut memberikan tanggapannya terkait pelatihan ini, “Kegiatan ini sangat menyenangkan dan bermanfaat khususnya bagi kami pelaku budidaya anggrek di Papua, dengan mengikuti kegiatan pelatihan ini,.
"Saya selaku pendamping kelompok Desa Binaan Dambu Kahbrai yang fokus terhadap budidaya anggrek Papua memiliki tanggung jawab besar untuk melakukan transfer ilmu kepada para petani anggrek sehingga dapat membuka fikiran dan wawasan mengenai teknik kultur jaringan"
Harapan di masa yang akan datang, para petani anggrek tidak perlu jauh-jauh masuk ke hutan untuk mencari anggrek, cukup melakukan teknik kultur jaringan dari rumah," demikian Zsa Zsa Fairuztani. [frances/Edhi Sandra/hot]