Papua-Barat.WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan silahturahmi pengurus PWI Pusat ke kantor Kementerian PPPA di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Kata dia, kunjungan tersebut adalah simbol kekuatan dan kolaborasi mengingat pers mempunyai peran besar dalam mempromosikan PPPA kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Siap Sambut Perhelatan HPN 2025
Wartawan, tambahnya, bisa mengedukasi mengenai kesetaraan gender di daerah-daerah dan mengatasi diskriminasi dalam masyarakat.
“Pertemuan ini perlu ditindaklanjuti dengan langkah-langkah kongkrit. Harus ada kolaborasi antara Kementerian PPPA, Dewan Pers dan PWI Pusat. Kita perlu duduk bersama segera. Salah satunya membicarakan isu perlindungan wartawati secara hukum,”ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga saat menerima pengurus PWI Pusat di ruang kerjanya.
Turut hadir bersama Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, antara lain Wasekjen PWI Pusat Raja Pane, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan PWI Pusat Rita Sri Hastuti, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Henny Murniati dan Ketua Bidang Kesra dan Kemitraan Muhammad Sarwani.
Baca Juga:
Hendry Ch Bangun Sah sebagai Ketum PWI, Pemblokiran AHU Lindungi Organisasi
Sementara Menteri PPPA Bintang Puspayoga didampingi Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Rini Handayan, Asdep Pengarusutamaan Gender Bidang Sosial dan Budaya Eko Novi Ariyanti Rahayu Damayanti, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak Rr Endah Sri Rejeki dan Kepala Biro Hukum dan Humas Iche Margareth Robin.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga tampak antusias saat mendengarkan program kerja PWI Pusat yang disampaikan ketua umum Hendry Bangun, apalagi ketika menyinggung soal implementasi Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA).
Saat menjadi Wakil Ketua Dewan Pers, beberapa tahun lalu, Hendry Bangun adalah salah seorang yang membidani Pedoman Pemberitaan Ramah Anak. Saat ini, ujar Hendry Bangun, masih perlu dilakukan sosialisasi mengenai PPRA agar wartawan memiliki empati serta menjalankan Kode Etik Jurnalistik dengan baik saat meliput kasus anak.