Papua-Barat.WahanaNews.co, Sorong - Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberai, Paul Finsen Mayor kembali membentuk Forum Perempuan Asli Papua, Senin 15 April 2024 di kantor DAP, Jalan Pendidikan Kilometer 8 Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Berdirinya Forum Perempuan Asli Papua tidak lain adalah untuk mengawal hak-hak dasar Perempuan Asli Papua yang sejauh ini tidak terakomodir.
Baca Juga:
Kepemimpinan Paul Finsen Mayor Telah Berakhir, Bukan Lagi Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay
Olehnya, Forum Perempuan Asli Papua atau yang di singkat FOR PAPUA didasari dengan Prinsip Kejujuran, Kesetiaan dan Kekeluargaan.
Sembari menjelaskan tujuan didirikannya Forum yang fokus dalam menghimpun dan mengawal hak-hak dasar Perempuan Asli Papua, Paul Finsen Mayor juga memaparkan sejumlah poin penting yang tertuang dalam Undang-Undang Otsus.
Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberai yang baru saja terpilih sebagai Legislator RI itu mengatakan dalam waktu dekat akan mendeklarasikan forum yang baru saja didirikan tersebut.
Baca Juga:
Mitra Strategis, Bawaslu dan PWI Papua Barat Teken MoU
Paul juga mengatakan akan melaksanakan pendidikan dasar kepada semua pengurus dan anggota agar dalam melaksanakan tugasnya tetap mengacu kepada aturan yang berlaku, terutama tetap berpedoman kepada UU Otsus yang adalah dasar berdirinya Forum Perempuan Asli Papua tersebut.
"Organisasi ini untuk perempuan Papua yang agar mandiri dan kreatif supaya bisa bersaing di semua bidang," kata Finsen.
Ia bertekad, Forum Perempuan Asli Papua akan melebarkan sayap ke seluruh kabupaten/kota di wilayah Provinsi Papua Barat Daya.
"Yang dibentuk sekarang ini untuk tingkat Provinsi, kita juga akan bentuk juga di Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorsel, Kabupaten Tambraw, Kabupaten Maibrat, dan Kabupaten Raja Ampat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua For Papua yang terpilih, Karolina Weiber juga mengatakan dengan didirikanya For Papua dirinya berharap tak hanya hadir untuk Kaum Perempuan saja namun For Papua juga bisa bermanfaat untuk seluruh lapisan masyarakat Papua.
Karolina menambahkan, For Papua hadir juga hadir untuk nantinya memperjuangkan pendidikan dan kesehatan yang lebih terfokus bagi orang Papua dalam hal ini anak-anak.
"Harapan saya, dengan hadirnya For Papua ini, kita Perempuan Asli Papua bisa bergerak. Misalnya anak-anak yang mungkin putus sekolah bisa tertolong, dan untuk kesehatan bagi keluarga tang tidak mampu bisa terbantu juga melalui For Papua," demikian Karolina Weiber.
[Redaktur: Hotbert Purba]