Menurut Kapendam, penembakan yang dilaksanakan oleh kelompok bersenjata TPNPB Kodap IV Sorong Raya pimpinan Manfred Fatem ini berawal dari patroli yang dilaksanakan oleh Tim Mobile Sakti 1 Satgas Yonif 133/YS di sekitar Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur.
Dari jarak kurang lebih 400 meter melihat kelompok masyarakat yang mencurigakan berjumlah 8 orang dengan membawa 3 pucuk senjata laras panjang rakitan, 1 pucuk pistol rakitan serta satu buah bendera Bintang Kejora berjalan mengarah SMPN 1 Aifat.
Baca Juga:
Soal Prajurit Meninggal Baku Tembak di Papua, TNI Bantah Klaim OPM
Lanjutnya, melihat kondisi tersebut, tim Mobile Sakti 1 Satgas Yonif 133/YS mengamati pergerakan kelompok masyarakat tersebut termasuk dengan menggunakan drone.
Melalui pemantauan selang beberapa waktu kemudian kelompok yang mencurigakan tersebut terlihat berencana untuk mengibarkan Bendera Bintang Kejora yang diikat menggunakan ranting pohon.
Tidak lama kemudian kelompok tersebut mengeluarkan senjata dan menembakkan senjatanya sebanyak dua kali, dengan bergegas personel Satgas kemudian melakukan pengejaran, sehingga mengakibatkan kelompok tersebut melarikan diri ke arah hutan.
Baca Juga:
Detik-detik Gugurnya Prajurit Marinir Sertu Ismunandar Saat Kontak Tembak dengan KKB
Akibat letusan senjata oleh kelompok bersenjata ini, masyarakat yang berada dikampung tersebut keluar dari rumah kemudian diamankan oleh personel Satgas yang ada saat itu untuk berlindung.
"Jadi jelas dalam hal ini tidak ada korban baik itu dipihak kami TNI atau Polri hingga masyarakat,” ujar Kapendam.
Dari kejadian ini, Komandan beserta personel Satgas Yonif 133/YS, langsung bergegas menuju ke Kampung Ayata untuk melaksanakan pendalaman dan membantu menenangkan masyarakat serta memberikan makanan hingga melakukan pengecekan kesehatan bagi masyarakat yang saat kejadian melarikan diri dari rumah. [Redaktur: Hotbert Purba]