Papua-Barat.WahanaNews.co, Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan, Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai partai utama pengusung Jokowi mulai dari Walikota Solo hingga presiden harus bersikap tegas.
Menurutnya, sikap Jokowi dan keluarganya yang telah "menusuk" Megawati dan mendorong Gibran Rakamuning Raka menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto merupakan perilaku yang kurang etis.
Baca Juga:
Kader Senior Diminta Tidak Terlalu Mencampuri Hasil Konpercab PDI Perjuangan Kota Medan
"Ini sikap politik yang tidak etis. Jokowi dan keluarganya besar di PDIP. Masak mereka menganjukan anaknya menjadi cawapres yang berseberangan dengan PDIP," ujarnya, Sabtu 25 November 2024.
Dijelaskan Fernando, PDIP sejatinya bisa melakukan perang bharatayudha dengan Jokowi. Perang besar dalam pewayangan Jawa itu bisa dilakukan Megawati terhadap Jokowi yang telah membangkang perintah partai.
"Berani gak Megawati perang bharatayudha dengan Jokowi?. Contohnya, berani gak Megawati memecat Jokowi dari kader PDIP?. Berani gak PDIP menarik mundur seluruh kabinetnya di pemerintahan Jokowi saat ini?," urainya.
Baca Juga:
Dilantik, Yanto Kembali Nahkodai DPC PDIP Kota Gunungsitoli Periode 2025-2030
Jika Megawati berani melakukan hal itu, Fernando yakin elektabilitas calon presiden Ganjar Pranowo sebagai calon presiden akan meroket.
"Jika perang bharatayudha antara Megawati dan Jokowi terjadi saya yakin suara PDIP akan melejit suaranya. Megawati seperti Pandawa sementara Jokowi seperti Kurawa. Dalam perang itu akhirnya, Pandawa yang menang. Saya yakin jika perang bharatayudha antara Megawati dan Jokowi terjadi partai berlambang kepala banteng itu akan menang," jelasnya.
Kata Fernando, dalam perang bharatayudha yang terjadi dalam cerita pewayangan pasti ada yang menikmati hasilnya.