Mangrove juga berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim dengan menyerap karbon dalam jumlah besar.
"Hutan mangrove menyimpan karbon hingga lima kali lebih banyak daripada hutan darat, sehingga Manggrove penting untuk melawan perubahan iklim global", ucap Charles Imbir.
Baca Juga:
Usia ke 22 Tahun Nirwana Raja Ampat, Pertarungan Wisata dan Eksploitasi Nikel
Charles menyebut, aksi penanaman Mangrove yang melibatkan pelajar ini menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian generasi muda terhadap pelestarian ekosistem pesisi, penanaman ini dilakukan di wilayah beberapa titik pantai yang mengalami abrasi untuk membantu menjaga kestabilan garis pantai. Sehingga, pelajar dilibatkan secara langsung mulai penentuan lokasi hingga penanaman.
Kesempatan yang sama, Koordinator Bidang Ekologi Laut Institut USBA, Rudi Dimara juga menambahkan penanaman Manggorve bukan hanya untuk menjaga keanekaragaman hayati tetapi juga tempat berlindung, mencari makan, dan berkembang biak bagi berbagai biota laut seperti ikan, udang, dan kepiting, serta burung air.
Akar mangrove menyaring polutan dan sedimen dari air, sehingga menjaga keseimbangan kualitas air di wilayah pesisir.
Baca Juga:
Soroti Tambang di Raja Ampat, Wisatawan Internasional: We Dont Want This Mine, The Ecosystem is So Beautiful There
"Manggrove punya banyak manfaat, seperti limbah mangrove bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami untuk batik, tempat budidaya atau sumber bibit ikan, udang, kepiting, dan kerang", demikian Rudi Dimara.
[Redaktur: Hotbert Purba]