"Jika sawit Indonesia menghadapi krisis reputasi, akar masalahnya bukan pada komoditas, melainkan pada pembukaan lahan ilegal, lemahnya pengawasan, kompromi terhadap standar keberlanjutan, dan rendahnya integritas sebagian pelaku," urainya.
Lebih lanjut Heppy Trenggono menguraikan, solusinya utamanya bukan melarang sawit, melainkan membersihkan industrinya.
Baca Juga:
Dorong ISPO Sawit Kawasan Bomberay dan Tomage untuk Keberlanjutan Usaha Perkebunan dan Peningkatan PAD Fakfak
"Bangsa yang besar tidak bunuh diri dengan menolak kekuatannya sendiri. Bangsa besar memperbaiki caranya mengelola kekuatan itu," demikian Heppy Trenggono.
[Redaktur: Hotbert Purba]