Penggagas Gerakan Beli Indonesia ini menjelaskan, kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati paling efisien di dunia. Rata-rata produktivitas minyak nabati per hektare per tahun: Kelapa sawit: ± 3–4 ton minyak/ha/tahun, bunga matahari: ± 0,7–0,8 ton/ha/tahun, kedelai (soybean): ± 0,4–0,6 ton/ha/tahun dan rapeseed (canola): ± 0,8–1 ton/ha/tahun
"Artinya, untuk menghasilkan 1 ton minyak, tanaman non-sawit membutuhkan 4 hingga 8 kali lebih luas lahan dibandingkan sawit.
Fakta ini penting. Jika tujuan global adalah mengurangi tekanan terhadap hutan, maka secara logika ekologis, komoditas paling efisien seharusnya menjadi bagian dari solusi, bukan target utama pelarangan," terangnya.
Baca Juga:
Dorong ISPO Sawit Kawasan Bomberay dan Tomage untuk Keberlanjutan Usaha Perkebunan dan Peningkatan PAD Fakfak
Masih menurut Heppy Trenggono, Uni Eropa dan Amerika Serikat sering tampil sebagai pengkritik utama sawit. Namun faktanya; Uni Eropa menanam lebih dari 10 juta hektare rapeseed dan sunflower, Amerika Serikat dan Amerika Selatan menanam lebih dari 120 juta hektare kedelai.
"Luas perkebunan minyak nabati non-sawit di negara maju dan sekutunya jauh melebihi luas sawit Indonesia, namun jarang disorot sebagai ancaman lingkungan global," terangnya.
Dalam konteks ini, Heppy melanjutkan, sulit mengabaikan fakta bahwa sawit Indonesia adalah pesaing serius yang menekan harga dan dominasi minyak nabati mereka.
Baca Juga:
Dinas Perkebunan Kaltim Laksanakan Intensifikasi Tanaman Kelapa Sawit Seluas 1.000 Hektar
"Malaysia, produsen sawit terbesar kedua dunia, telah lama menjadikan sawit sebagai pilar ekonomi nasional. Dengan luas perkebunan lebih kecil dari Indonesia, sawit berkontribusi signifikan terhadap PDB dan kesejahteraan petani, tanpa tekanan kampanye global sebesar yang dialami Indonesia," tegasnya.
Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB) ini menjelaskan, perbedaannya terletak pada konsistensi tata kelola dan komunikasi kebijakan.
Diungkapkan Heppy Trenggono yang menjadi masalah sebenarnya adalah integritas, bukan sawit.