Itulah yang menjadi soal. Dimana gereja hadir seharusnya disitu ada daya penebusan Kristus. Apa daya penebusan Kristus itu, yang bengkok diluruskan yang lemah diberdayakan kebencian diganti kasih sayang, yang tidak adil dibuat jadi adil, itulah daya penebusan Kristus.
Ini harus menjadi koreksi bagi seluruh gereja-gereja yang ada di Indonesia yang cenderung membangun gedung gereja megah- megah tapi manusianya kurang terbangun," tegas Gultom.
Baca Juga:
Danlanud Sultan Hasanuddin Mengantar Keberangkatan Wakil Presiden RI Kunker Ke Larantuka
Ketua PGI juga menyindir beberapa Provinsi yang cukup banyak membantu gereja, namun lebih banyak difokuskan untuk bangun gedung gereja dan jalan-jalan bagi para hamba Tuhan ke Jerusalem dan tempat bersejarah lainnya.
"Ada beberapa provinsi di Republik ini yang begitu besar anggaran pemerintah untuk subsidi ke gereja-gereja dan subsidi itu miliaran rupiah.
Sesudah kita cek, sebagian besar tercurah untuk dua hal, yaitu membangun gedung fisik gereja dan jalan-jalan ke Jerusalem dan tempat bersejarah lainnya. Hampir tidak ada dana itu untuk pemberdayaan umat. Ini luar biasa.
Baca Juga:
Gomar Gultom Nyatakan PGI Tak Punya Kemampuan Kelola Tambang
Maka menurut hemat kami persoalan-persoalan ekonomi politik sosial budaya harus masuk dalam agenda pastoral gereja. Itu harus menjadi bagian agenda pastoral kita," ucapnya.
Menurut Gultom, hati nurani umat manusia harus diterangi oleh Injil, hati nurani umat manusia yang terlibat dalam proses- proses sosial ekonomi, politik dan budaya itu harus diterangi oleh Injil. Itu sebabnya dia harus masuk dalam agenda pastoral.
"Kalau itu terjadi saya yakin bumi cendrawasih yang kaya raya ini akan sungguh-sungguh menjadi cerminan kasih Kristus kepada dunia. Dimana manusia yang ada didalamnya terbangun sebagai duta- duta Injil dan merasakan hidup yang damai sejahtera dan berkelimpahan," ucapnya.