Papua-Barat.WahanaNews.co, Maybrat - Empat pasangan suami istri atau pasutri menerima pemberkatan nikah Kudus berlangsung pada Ibadah Raya Minggu di Jemaat GKI Pengharapan Sire Klasis Ayamaru, Maybrat, Papua Barat Daya, Minggu (17/12/2023).
Pemberkatan dipimpin langsung Pdt Karolina M Lulu, kelima pasutri tersebut merupakan warga Jemaat GKI Pengharapan Sire Klasis Ayamaru.
Baca Juga:
Ibadah Syukur Paskah di Jemaat Diaspora Fakfak, Kuasa Kebangkitan Yesus Kristus
Pada kesempatan ini juga, ada 14 Sidi dewasa dan 16 Anak di Baptis dengan penyerahan surat, baik Nikah Kudus, Sidi dan Baptis oleh Pdt Karolina M Lulu.
Acara tersebut merupakan program rutin gereja GKI Pengharapan Sire Klasis Ayamaru yang berlangsung hikmat dihadiri oleh seluruh keluarga pasutri Nikah Kudus, baik Sidi dan Baptis dan warga jemaat gereja tersebut.
Acara tampak dihadiri Ketua GKI Klasis Ayamaru Abraham Semunya, Anggota DPRD Papua Barat Karel Murafer, SH, MA dan juga Asisten I Setda Kabupaten Sorong Selatan Yoseph Bless, SH, MH.
Baca Juga:
Ibadah Minggu Sengsara, Pdt Sarah Motowy: Perjamuan Kudus Momen Orang Percaya Ingat KaryaNya
"Tuhan Menjadi Terang" merupakan tema ibadah dengan masa penantian empat pasutri yang mengikuti Nikah Kudus, yakni; Onisimus Semunya dengan Meriana Lemauk, Yulianus Yumthe dengan Maria Yewen, Agustinus Semunya dengan Rutiana Nauw, dan Yance bless dengan Yuliana Semunya.
Khotbah dipimpin Pdt Karolina M Lulu mengabil nats Firman Tuhan pada acara pernikahan Kudus tersebut, terdapat dalam kitab Mikha 7:7-13 dengan perikop Pengharapan baru bagi Sion.
7. Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu Tuhan, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!.
8. Janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, Tuhan akan menjadi terangku.
9. Aku akan memikul kemarahan Tuhan, sebab aku telah berdosa kepada-Nya, sampai Ia memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku, membawa aku ke dalam terang, sehingga aku mengalami keadilan-Nya.
10. Musuhku akan melihatnya dan dengan malu ia akan menutupi mukanya, dia yang berkata kepadaku: ”Di mana Tuhan, Allahmu?” Mataku akan memandangi dia; sekarang ia diinjak-injak seperti lumpur di jalan.
11. Akan datang suatu hari bahwa pagar tembokmu akan dibangun kembali; pada hari itulah perbatasanmu akan diperluas.
12. Pada hari itu orang akan menghadap engkau dari Asyur sampai Mesir, dari Mesir sampai sungai Efrat, dari laut ke laut, dari gunung ke gunung.
13. Tetapi bumi akan menjadi tandus oleh karena penduduknya, sebagai akibat perbuatan mereka.
Pdt Karolina M Lulu dalam khotbahnya mengingatkan pasangan Nikah Kudus untuk selalu bersama dengan Tuhan Yesus. Pesannya, perkawinan adalah persekutuan dengan Tuhan dan satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan oleh siapapun, dimana pernikahan kudus disaksikan di Mata Tuhan dihadapan gereja dan jemaat, baik pemerintah.
Mewakili keluarga Nikah Kudus, Karel Murafer yang adalah Anggota DPRD Papua Barat menyampaikan sambutan tunggal minta kepada pasangan suami istri (Pasutri) Nikah Kudus untuk tetap menjaga pernikahan kudus dan selalu tetap bersama Tuhan.
Karel berharap kepada empat pasangan pernikahan meneladani Firman Tuhan dan menjadi cermin bagi kehidupan berkeluarga.
"Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Artinya bagi umat Kristiani, pernikahan adalah sesuatu yang kudus karena Tuhan sendiri yang mengikat pasangan tersebut menjadi suami-istri dan janji yang diucapkan mereka suci sifatnya di hadapan Allah," ujar Karel Murafer.
Murafer juga menceritakan satu perumpamaan tentang "Nelayan di laut senyum pada saat teduh, tapi saat gelombang Laut tinggi nelayan selalu waspada".
"Jadi dalam bahtera kehidupan berkeluarga, susah senang perlu mengutamakan kasih sayang, sebab pasangan dalam nikah kudus merupakan karunia, dimana Tuhan mempersatukan kita," demikian Karel Murafer mengakhiri sambutannya.
[Redaktur: Hobert Purba]