WahanaNews-Papua Barat | Operator pengisi bahan bakar minyak (BBM) yang bertugas di Pertashop daerah sekitar dataran Prafi mengaku didatangi oleh sejumlah orang yang mengaku mendapat surat perintah dari Polda Papua Barat, Sabtu (15/4/23).
Namun sayangnya kehadiran oknum yang mengaku dari Polda Papua Barat tersebut hanya menyampaikan pesan secara lisan kepada operator yang bekerja pada saat itu agar tidak melayani pembeli BBM yang datang membawa jerigen, karena diduga BBM tersebut digunakan oleh penambang emas ilegal.
Baca Juga:
Pihak Pertamina Pertegas Tidak Ada Aturan Larangan Pertashop Melayani Pembeli BBM Non Subsidi dalam Jerigen
Hal tersebut membuat operator yang bekerja saat itu kebingungan, pasalnya selama ini pihaknya tidak pernah memilah-milah konsumen yang datang ke Pertashop tempatnya bekerja.
Ditambah lagi pada saat dirinya meminta agar oknum yang mengaku dari Polda tersebut agar menunjukkan surat tugasnya, oknum polisi tersebut hanya menunjukkan surat tugasnya sekilas, sehingga operator tidak sempat bisa membacanya atau melihat surat tersebut betul atau tidak.
"Kami kan menjual BBM jenis Dexlite dan Pertamax, dan itu adalah BBM nonsubsidi. Sehingga setahu saya, tidak pernah ada larangan untuk tidak melayani konsumen yang datang membeli BBM dalam jerigen," terang operator yang enggan menyebut namanya kepada WahanaNews lewat sambungan telepon.
Baca Juga:
Erick Thohir Sebut Pertashop Jadi Peluang Pengusaha Daerah untuk Berbisnis
Dirinya juga sempat mendengar penjelasan bahwa, dalam waktu dekat akan ada penyisiran dilokasi tambang emas, sehingga apabila saat dilokasi ditemukan BBM yang disuplay dari Pertashop tempatnya bekerja digunakan penambang, maka pihak Pertashop akan diperiksa.
Pernyataan oknum petugas tersebut membuat operator yang bekerja pada saat itu semakin bingung, karena mereka tidak tau konsumen yang datang ke mereka apakah penambang atau tidak dan tidak pernah tau BBM yang dijualnya akan digunakan untuk apa.
"Kami tidak kenal konsumen yang datang pada kami, apakah dia penambang emas atau tidak. Intinya, setiap orang yang datang membeli BBM ketempat kami semua kami layani. Namun karena ada teguran begitu, kami jadi bingung saat bekerja, karena tidak mungkin kami tanya semua konsumen saat beli BBM, mau digunakan kemana dan untuk apa," ucapnya.