Papua-Barat.WahanaNews.co, Raja Ampat - Dewan Adat Sub Suku Usba pada awal Agustus lalu telah menyerahkan seperangkat konstelasi satelit untuk koneksi internet pada perwakilan pemuda Usba di Kampung Dorehkar, pada 12 Agustus 2024.
Konstelasi satelit terbaru keluaran Star Link ini diharapkan dapat membantu masyarakat Kampung Dorehkar melakukan komunikasi cepat melalui internet dan mengakses informasi dari luar yang dibutuhkan.
Baca Juga:
Pasangan CERIA Ajak Masyarakat Raja Ampat Bersatu di Masa Tenang Pemilu
Selama ini, Kampung Dorehkar adalah wilayah blank spot. Belum terjangkau oleh signal dari semua provider.
Jalan satu-satunya untuk berkomunikasi jarak jauh adalah menyediakan koneksi internet.
Konstelasi internet Starlink yang terhubung langsung dengan satelit menjadi pilihan paling memungkinkan wilayah blank spot seperti Dorehkar.
Baca Juga:
Paslon CERIA Paparkan Strategi Hubungan Internasional untuk Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Raja Ampat
Charles Imbir, Ketua Dewan Adat Sub Suku Usba menyatakan, “Informasi dan pengetahuan adalah kunci untuk kemajuan, karena itu penting agar masyarakat di rural area bisa mengakses informasi dari luar.”
Sebaliknya, menurut Charles, dengan akses internet ini, masyarakat Dohrekar juga bisa mengembangkan jejaring dengan luar pulau untuk berbagai kebutuhan, termasuk kabar genting.
Matias Daud Rumbewas yang mewakili pemuda Usba, mengungkapkan rasa terima kasih dan bersyukur saat menerima perangkat konstelasi internet.
“Dengan adanya internet ini, kami jadi punya lebih banyak kesempatan belajar untuk memajukan kampung,” ujar Daud di sela-sela workshop tutorial konstelasi internet.
Selain penyerahan perangkat, jajaran Dewan Adat Sub Suku Usba juga menyelenggarakan workshop tutorial penggunaan perangkat serta pemeliharaannya.
“Perangkat ini kami serahkan kepada pemuda Usba untuk dikelola bersama dengan masyarakat, sehingga bisa dijaga sebagai milik bersama,” imbuh Charles Imbir.
Malam itu, ketika koneksi internet menyala di tengah kampung Dorehkar, para pemuda yang mendapatkan kesempatan melakukan tes koneksi, memancarkan binar bahagia dari mata mereka.
Keberhasilan akses internet menghadirkan suara-suara notifikasi dari handphone para pemuda yang selama ini lebih banyak sunyi.
Selepas tutorial, Matius bersama wakil masyarakat Usba mendiskusikan pengelolaan dan penggunaan bersama perangkat baru ini.
“Melalui badan adat ini, yang juga dibentuk oleh masyarakat, kami ingin bersama-sama membawa generasi muda dan anak-anak adat memperoleh kemajuan seiring dengan perkembangan zaman tanpa menghilangkan nilai luhur,” demikian Charles Imbir.
[Redaktur: Hotbert Purba]