Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Keuskupan Manokwari Sorong (KMS) dalam pelaksanaan Misa Syukur Perayaan HUT ke 31 tahun, Rabu 26 Juli 2023. (Foto: Ren/WahanaNews)
Sebagaimana Wanita Katolik RI pada tahun 1928 bernama Poesara Wanita Katholiek sebagai organisasi perempuan waktu itu dalam Kongres Perempuan (I), berkomitmen terus berjuang bersama para wanita seluruh Indonesia yang kemudian diperingati Hari Ibu setiap 22 Desember. Para Ibu ini telah menyadari keberagaman dan pentingnya persatuan dan kesatuan kaum perempuan dalam Negara kesatuan RI.
Baca Juga:
Berbagi Takjil dan Berbuka Puasa, Kapolda Papua Barat Daya Perkuat Sinergitas dengan Insan Pers
"Ada keberagaman yang dipakai dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila sebagai dasar Negara RI,” ucap Matelda.
Terkait hal itu, Kita bersyukur kepada Tuhan, atas berkat perjalanan WKRI DPD KMS telah memasuki usia ke 31 tahun.(26 Juli). Sedangkan Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) telah genap berusia 99 tahun dan tetap eksis sejak berdiri pada 26 Juni 1924 di Yogyakarta, diprakarsai oleh Raden Ajeng Soelastri Soejadi Sasraningrat Darmaseputra.
Santa Pelindung Organisasi adalah St. Anna, Ibunda Bunda Maria yang melahirkan Juru Selamat. Pesta nama St. Anna setiap tanggal 26 Juli.
Baca Juga:
Peringati Hari Pers Nasional 2025, PWI Papua Barat Daya Gelar Makan Bergizi Gratis di SMP Alam Inspirasi
Lanjut Matelda Ribo menjelaskan organisasi Wanita Katolik RI terstruktur dengan baik dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) berkedudukan di ibu kota, Dewan Pengurus Daerah (DPD), Dewan Pengurus Cabang (DPC), dan Dewan Pengurus Ranting (DPR). Organisasi Wanita Katolik RI bersifat sosial aktif dan dalam kehidupan berorganisasi berpedoman pada prinsip Solidaritas dan Subsidiaritas yang dilandasi Ajaran Sosial Gereja.
“Kita harus teguh memegang visi sebagai organisasi yang mandiri, bersifat sosial-aktif, kreatif, memiliki kekuatan moral dan kemampuan yang handal dalam menjalankan karya pengabdian untuk mewujudkan kesejahteraan bersama serta menegakkan harkat dan martabat manusia sebagaimana tema WKRI DPD KMS," tambahnya.
Organisasi WKRI tetap teguh berdiri sesuai visi-misi menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, tetap memegang teguh Pancasila dan UUD 1945 dengan landasan motal Katolik, Injil dan Ajaran Sosial Gereja dan ingat ada tiga nilai keutamaan yang diserukan oleh Paus Fransiskus dalam ensikliknya yang patut dilaksanakan seluruh anggota WKRI DPD KMS. Pertama: Amoris Laetitia, ajaran Katolik tentang ‘Kasih’; Kedua dari Laudatio Si, kita harus mencintai lingkungan hidup di bumi ini; Ketiga Evangelium Vitae, kita mencintai kehidupan.