Tahap awal pembangunan ditargetkan dimulai pada Desember 2025, bermula dari kegiatan penataan lahan dan pemasangan alat berat.
Saat ini, terdapat sekitar 32 siswa berkebutuhan khusus yang tengah mengikuti proses belajar mengajar, meskipun fasilitas yang digunakan masih terbatas.
Baca Juga:
MKB Anies Baswedan Didik Persona ToT Kawal TPS Pilgub Jakarta November 2024
Dinas Pendidikan mengakui kondisi tersebut, tetapi memastikan layanan pendidikan tetap berjalan sambil menunggu pembangunan fasilitas baru.
Tahir juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Ia menyebut masih banyak anak yang belum terdata karena orang tua merasa malu menyekolahkan mereka. Padahal, jumlah siswa yang tercatat di SLB baru 23 orang, sementara diperkirakan masih banyak yang belum memperoleh layanan.
Baca Juga:
Musim Mas Targetkan Program Women Smallholders Sasar Lebih Banyak Perempuan Perkebunan
“Ini sudah ada komunitas dan layanan khusus. Kami mengajak orang tua agar tidak ragu membawa anak-anaknya ke sekolah, karena mereka berhak mendapatkan pendidikan yang layak,” ujarnya.
Ketua Panitia sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SLB Negeri Terpadu Fakfak, Siti Nur Wasis, S.Pd., M.Pd., dalam laporannya menjelaskan, penyelenggaraan TOT ini merupakan komitmen bersama untuk menghadirkan pendidikan yang benar-benar inklusif.
Ia menyoroti pentingnya memastikan siswa tuna rungu dan tuna wicara tidak tertinggal dalam pembelajaran agama.