“Dampak positif dari pengelolaan kawasan konservasi sudah mulai terlihat. Populasi manta karang di Raja Ampat bertumbuh sekitar 8% per tahun setiap tahun sejak 2009 yang merupakan populasi manta pertama dan satu-satunya di seluruh dunia yang dilaporkan tumbuh dan berkembang, tidak seperti kebanyakan populasi yang sebagian global sedang menurun” ungkap Victor
Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat yang berada dalam Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) Papua, Bulan Juli 2022 lalu mendapat penghargaan bergengsi Blue Park tingkat emas pada Konferensi Kelautan PBB di Lisbon, Portugal.
Baca Juga:
Serangan Brutal KKB di Papua: Satu Polisi Tewas, Warga Terluka
Seiring dengan itu, Raja Ampat diumumkan juga menjadi lokasi pengasuhan Pari Manta pertama di dunia yang terkonfirmasi berada di Laguna Wayag.
Laguna Wayag yang terletak di Suaka Alam Perairan Waigeo Sebelah Barat, Kabupaten Raja Ampat telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Nasional melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 32 tahun 2022.
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenkomarves Mochammad Firman Hidayat menegaskan usaha yang dilakukan pemerintah bagi kelestarian perairan di Indonesia.
Baca Juga:
Penukaran Utang dengan Konservasi, KKP Optimalkan Terumbu Karang di Wilayah Timur
“Pemerintah Indonesia melalui Kemenkomarves mendorong upaya pengelolaan ruang laut di Indonesia guna memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi maritim, tentunya dengan pengelolaan yang tetap memperhatikan kelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada di perairan, salah satunya pari manta,” imbuh Firman.
Sejalan dengan itu, itu Direktur Konservasi dan Keanekagaraman Hayati Laut Muh. Firdaus Agung Kunto Kurniawan membahas kebijakan pengelolaan pari manta melalui pembentukan kawasan konservasi dan perlindungan jenis ikan dalam mendukung neraca sumber daya laut untuk mendorong pencapaian target nasional dalam jangka panjang.
“Pengelolaan Pari Manta yang sudah dilakukan oleh banyak pihak masih perlu untuk terus ditingkatkan. Hasil penilaian pengelolaan Pari Manta baik pada level spesies maupun habitat sudah baik,” ungkap Firdaus.