Sedangkan, isu dan Permasalahan Kabupaten Fakfak meliputi 6 Tema Penting, yaitu:
PELAYANAN DASAR (PENDIDIKAN, KESEHATAN, SOSIAL LAINNYA memiliki 4 isu, yaitu; Pertama: masih rendahnya kuantitas dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, Kedua: masih perlu ditingkatkan pelayanan pendidikan dan Kesejahteraan, Ketiga: Persoalan Tenaga pengajar, seperti kebetahan guru di kampung, kualifikasi tenaga pengajar maupun sebarannya yang tidak merata. Keempat: Belum berfungsi optimal fasilitas Kesehatan (Puskesmas dan Pustu) akibat keterbatasan sarana prasarana dan tenaga medis.
Baca Juga:
Fathul Anwar : Masyarakat Rohil Harus Bersatu Dukung Asset Dalam Pilkada 2024.
EKONOMI, yatu Pertama: Angka kemiskinan yang cenderung turun masih lambat. Kedua: Pendapatan asli daerah (PAD) masih perlu dioptimalkan. Ketiga: Masih tingginya angka pengangguran. Keempat: Produktivitas masyarakat yang masih perlu ditingkatkan. Kelima: Masih lemahnya daya saing produk unggulan dalam memasuki pasar. Keenam: Lemahnya Penataan, pengembangan dan penguatan kelembagaan Masyarakat, Ketuju: Belum optimalnya pengembangan koperasi dan UMKM, Kedepalan: Masih rendahnya produktivitas dan pemasaran produk pertanian, perikanan dan perkebunan. Kesepeluh: Belum tercukupinya ketersediaan sarpras penunjang pengembangan nilai tambah produk unggulan dan akses permodalan.
INFRASTRUKTUR, yaitu Pertama: Ketersediaan infrastruktur dan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam rangka mewujudkan Fakfak Konektivitas dan Smart City. Kedua: Ketersediaan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur dasar dan strategis. Ketiga: Belum terbukanya akses jalan strategis antar kampung satu dengan kampung yang lain, kampung dengan distrik serta distrik dengan Kabupaten Fakfak. Keempat: Masih terdapat jalan yang bukan merupakan kewenangan kabupaten dalam kondisi rusak tetapi menggangu tingkat konektivitas. Kelima: Prioritas penangangan jalan masih belum fokus karena belum terbaginya fungsi jalan secara hirarkis. Keenam: Belum optimalnya pemanfaatan pengembangan energi terbarukan. Ketuju: Energi listrik yang terbatas dan belum menjangkau secara menyeluruh. Kedelapan: Belum optimalnya ketersediaan air bersih untuk kawasan perkotaan dan kampung. Kesembilan: Belum berkualitasnya Perumahan dan Permukiman masyarakat.
ADAT DAN BUDAYA, yaitu Pertama: Belum optimalnya pelestarian budaya dan pengembangan potensi wisata. Kedua: Belum maksimal fungsi kelembagaan masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam Pembangunan adat dan budaya.
Baca Juga:
Forkopimda Kalimantan Utara Gelar Rapat Koordinasi Deklarasi Pilkada Damai 2024
PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN MITIGASI BENCANA, yaitu Pertama: Bencana alam (longsor, kebakaran hutan, kebakaran rumah) yang masih terjadi. Kedua: Revisi dan penetapan Perda Tata Ruang Wilayah yang belum ditetapkan kembali menyesuaiakan dengan arahan pemanfaatan ruang investasi. Ketiga: Belum optimalnya penanganan persampahan, pencemaran, dan bencana alam. Keempat: Kesadaraan masyarakat dalam ikut serta dalam penyelenggaraan ruang masih kurang.
“Ini yang menjadi fokus atau Visi Misi kami, jika terpilih dan dipercayakan kembali memimpin Kabupaten Fakfak lima tahun kedepan, akan menjadi dasar rujukan keberlanjutan dari Visi Misi kami saat ini Fakfak Tersenyum,” ujar Yohana Hindom.
Yohana Hindom mengakui, walaupun dengan kurung waktu yang kurang lebih tiga tahun bersama Bupati Fakfak Untung Tamsil memimpin Kabupaten Fakfak, dua tahun efektif, namun ada bagian-bagian atau persmalahan yang kaitan dengan program prioritas daerah di Kabupaten Fakfak bisa dapat lakukan dengan berbagai kendala.
“Contohnya visi misi tahun pertama adalah kelanjutan dari Pemerintah Daerah sebelumnya, efektifnya kami adalah di tahun kedua, kami bisa dapat melakukan dengan kendala-kendala Ketika kami masuk dalam pemerintahan,” ujar Yohana Hindom.