Papua-Barat.WahanaNews.co, Fakfak - Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada serentak 2024 tidak lama lagi akan digelar. Para calon kepala daerah yakni calon bupati Fakfak sudah mempersiapkan diri untuk mensosialisasikan program-program terbaiknya.
Salah satunya adalah Bakal Calon (Bacalon) Bupati Fakfak Untung Tamsil dan Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom berjargon UTA’YOH Jilid II dari memenangkan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Fakfak periode 2020-2025 melalui jalur Independen berjargon UTA’YOH.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
Pasangan Bacalon UTA’YOH2 ini sudah menyiapkan serangkaian program termasuk visi misinya, yakni “FAKFAK BERSINAR” (Membangun Masyarakat Fakfak yang Berkelanjutan, Sejahtera, Inovasi, Nyaman, Aspiratif dan Responsif) kelanjutan dari “FAKFAK TERSENYUM” (Fakfak yang Terdepan, Sejahtera, Nyaman, Unggul dan Mandiri).
Visi Misi Fakfak Bersinar ini disampaikan oleh Bacalon Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom saat mendaftar ke DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Fakfak, Kamis (18/4/2024).
Dihadapan Ketua dan Pengurus DPC PBB Kabupaten Fakfak, Wakil Bupati Fakfak yang masih aktif saat ini menyatakan, bersama Untung Tamsil Bacalon Bupati Fakfak wujudkan “Fakfak Bersinar” kelanjutan dari “Fakfak Tersenyum”.
Baca Juga:
Fathul Anwar : Masyarakat Rohil Harus Bersatu Dukung Asset Dalam Pilkada 2024.
Bacalon Wakil Bupati Yohana Dina Hindom menjelaskan Visi Misi Fakfak Bersinar Periode 2024-2029 meliputi tujuh misi yaitu;
Pertama: Membangun sumber daya manusia yang unggul, sehat dan beriman dan bedaya saing.
Kedua: Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Ekonomi dengan mengoptimalkan sumber daya Unggulan Daerah, Pariwisata Berkelanjutan dan Agrobisnis serta berpijak pada pemberdayaan masyarakat.
Ketiga: Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan ketepatan alokasi investasi pembangunan melalui penciptaan iklim investasi yang kondusif untuk peningkatan PAD dan penciptaan lapangan kerja.
Keempat: mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efisien, bersih dan demokratis dalam meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Inovatif, Responsif, Profesional dan Akuntabel.
Kelima: membangun Infrastruktur Strategis dan Konektivitas untuk Percepatan Pertumbuhan wilayah yang terpadu dan terintegrasi,” tuturnya.
Keenam: Memperkokoh kehidupan sosial kemasyarakatan yang berlandaskan adat dan budaya berbasis kearifan lokal daerah sesuai dengan Fjlosofi Satu Tungku Tiga Batu.
Ketujuh: Pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan tetap memperhatikan aspek Kelestarjan lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya alam secara rasional, efektif, dan efisien.
Selanjutnya Yohana Hindom menjelaskan secara rinci terjemahan Visi “Fakfak Bersinar” meliputi Berkelanjutan, yang memiliki makna, Melanjutkan Program Kegiatan Brand Fakfak Tersenyum dengan tetap menjamin kepastian terhadap pemanfaatan sumber-sumber daya alam secara berkelanjutan, menjaga adat dan budaya, ekosistem dan kelestarian lingkungan hidup serta mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Sejahtera: Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk menjangkau pelayanan dasar dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat secara Lahir Batin, Adil dan Merata. Diukur dari tingkat pemerataan kesejahteraan baik di bidang pendidikan, kesehatan, sosiai dan pembangunan infrastruktur.
Ionovasi: Menciptakan peluang-peluang baru dalam mengelola tata pemerintahan, pelayanan publik, dan pengelolaan SDA & SDM untuk mensejahterahkan masyarakat.
Nyaman: Mewujudkan masyarakat Fakfak yang aman dan damai sesuai dengan filosofi Satu Tungku Tiga Batu dan terlepas dari segala ancaman dan gangguan bagi masyarakat dalam beraktifitas maupun dalam menciptakan iklim investasi.
Aspiratif: Memperhatikan kepentingan dan aspirasi masyarakat luas. keinginan, harapan, atau Cita-cita kolektif Masyarakat sebagai dasar dalam merancang dan pembuatan kebijakan dan program yang tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan nyata dan urgensitas Masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya baik menyangkut kepentingan ekonomi, sosial, politik, pendidikan, lingkungan, dan lain sebagainya.
Responsif: Dimaksudkan bahwa seorang pemimpin dituntut untuk senantiasa menghayati suatu sikap dasar dan mendengarkan suara rakyat, lalu sigap dan cerdas mengambil Keputusan untuk memberikan jawaban atas realitas kehidupan masyarakat Fakfak dalam merespon setiap masalah sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi oleh Masyarakat Fakfak.
Dari misi tersebut terdapat 12 Jurusan Program Lanjutan Unggulan Pembangunan “Fakfak Bersinar” meliputi:
Melanjutkan seluruh Program Fakfak Tersenyum yang ditetapkan melalui berbagai Brand Pembangunan Daerah.
Aspiratif dan Resposif dalam memberikan Pelayanan yang berkaitan dengan Aspek Pemerintahan, Aspek Pembangunan dan Aspek Kemasyarakatan.
Mengendalikan Isue dan Permasalahan Daerah (Inflasi, Stunting, Kemiskinan Ekstrim dan Layanan Publik).
Mendorong dan memastikan tumbuhnya Investasi yang Masuk di Daerah.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan dan Keagamaan agar terciptanya SDM Fakfak yang Unggul.
Beasiswa (Sarjana, Pasca Sarjana, Doktor) untuk 2000 Mahasiswa Dalam dan Luar Kota Fakfak.
Mengembangkan potensi kepemudaan, seni budaya dan olahraga.
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi berbasis Komoditas Unggulan Daerah, Pariwisata, Agribisnis dan Pemberdayaan Masyarakat.
Menciptakan lapangan pekerjaan dalam mengatasi pengangguran terbuka.
Terus Membangun Infrastruktur Strategis Memacu Pertumbuhan Wilayah.
Bantuan hibah organisasi kemasyarakatan, komunitas dan bantuan sosial untuk Lansia.
Terus Melakukan Blusukan Bertemu dengan Masyarakat dalam Mendesign Kebijakan Pembangunan Daerah Sesuai Kebutuhan Prioritas.
Sedangkan, isu dan Permasalahan Kabupaten Fakfak meliputi 6 Tema Penting, yaitu:
PELAYANAN DASAR (PENDIDIKAN, KESEHATAN, SOSIAL LAINNYA memiliki 4 isu, yaitu; Pertama: masih rendahnya kuantitas dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, Kedua: masih perlu ditingkatkan pelayanan pendidikan dan Kesejahteraan, Ketiga: Persoalan Tenaga pengajar, seperti kebetahan guru di kampung, kualifikasi tenaga pengajar maupun sebarannya yang tidak merata. Keempat: Belum berfungsi optimal fasilitas Kesehatan (Puskesmas dan Pustu) akibat keterbatasan sarana prasarana dan tenaga medis.
EKONOMI, yatu Pertama: Angka kemiskinan yang cenderung turun masih lambat. Kedua: Pendapatan asli daerah (PAD) masih perlu dioptimalkan. Ketiga: Masih tingginya angka pengangguran. Keempat: Produktivitas masyarakat yang masih perlu ditingkatkan. Kelima: Masih lemahnya daya saing produk unggulan dalam memasuki pasar. Keenam: Lemahnya Penataan, pengembangan dan penguatan kelembagaan Masyarakat, Ketuju: Belum optimalnya pengembangan koperasi dan UMKM, Kedepalan: Masih rendahnya produktivitas dan pemasaran produk pertanian, perikanan dan perkebunan. Kesepeluh: Belum tercukupinya ketersediaan sarpras penunjang pengembangan nilai tambah produk unggulan dan akses permodalan.
INFRASTRUKTUR, yaitu Pertama: Ketersediaan infrastruktur dan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam rangka mewujudkan Fakfak Konektivitas dan Smart City. Kedua: Ketersediaan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur dasar dan strategis. Ketiga: Belum terbukanya akses jalan strategis antar kampung satu dengan kampung yang lain, kampung dengan distrik serta distrik dengan Kabupaten Fakfak. Keempat: Masih terdapat jalan yang bukan merupakan kewenangan kabupaten dalam kondisi rusak tetapi menggangu tingkat konektivitas. Kelima: Prioritas penangangan jalan masih belum fokus karena belum terbaginya fungsi jalan secara hirarkis. Keenam: Belum optimalnya pemanfaatan pengembangan energi terbarukan. Ketuju: Energi listrik yang terbatas dan belum menjangkau secara menyeluruh. Kedelapan: Belum optimalnya ketersediaan air bersih untuk kawasan perkotaan dan kampung. Kesembilan: Belum berkualitasnya Perumahan dan Permukiman masyarakat.
ADAT DAN BUDAYA, yaitu Pertama: Belum optimalnya pelestarian budaya dan pengembangan potensi wisata. Kedua: Belum maksimal fungsi kelembagaan masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam Pembangunan adat dan budaya.
PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN MITIGASI BENCANA, yaitu Pertama: Bencana alam (longsor, kebakaran hutan, kebakaran rumah) yang masih terjadi. Kedua: Revisi dan penetapan Perda Tata Ruang Wilayah yang belum ditetapkan kembali menyesuaiakan dengan arahan pemanfaatan ruang investasi. Ketiga: Belum optimalnya penanganan persampahan, pencemaran, dan bencana alam. Keempat: Kesadaraan masyarakat dalam ikut serta dalam penyelenggaraan ruang masih kurang.
“Ini yang menjadi fokus atau Visi Misi kami, jika terpilih dan dipercayakan kembali memimpin Kabupaten Fakfak lima tahun kedepan, akan menjadi dasar rujukan keberlanjutan dari Visi Misi kami saat ini Fakfak Tersenyum,” ujar Yohana Hindom.
Yohana Hindom mengakui, walaupun dengan kurung waktu yang kurang lebih tiga tahun bersama Bupati Fakfak Untung Tamsil memimpin Kabupaten Fakfak, dua tahun efektif, namun ada bagian-bagian atau persmalahan yang kaitan dengan program prioritas daerah di Kabupaten Fakfak bisa dapat lakukan dengan berbagai kendala.
“Contohnya visi misi tahun pertama adalah kelanjutan dari Pemerintah Daerah sebelumnya, efektifnya kami adalah di tahun kedua, kami bisa dapat melakukan dengan kendala-kendala Ketika kami masuk dalam pemerintahan,” ujar Yohana Hindom.
Yohana Hindom menyebutkan, kendala yang diperhadapkan dalam proses pembangunan, yaitu pandemi covid-19, yang menyebabkan anggaran yang sebenarnya diperuntuhkan perencanaan Pembangunan terkuras.
“Selain itu masuk di tahun kedua efektif juga diperhadapkan dengan Pemilu 2024 sehingga anggaran juga terkuras sehingga kami tidak bisa akomodir sebagian besar program yang menjadi prioritas dalam perencanaan kami misi misi Fakfak Tersenyum,” demikian Yohana Hindom.
[Redaktur: Hotbert Purba]