"Yang harus dibenahi dan dicarikan solusi diantaranya soal pengemasan destinasi, keamanan dan kenyamanan, konektivitas dan aksesibilitas, sumberdaya manusia, promosi dan kebijakan politik ekonomi," tutur Rokhmin Dahuri.
Kegiatan Rakernas.
Baca Juga:
Liburan Nataru ke Labuan Bajo? Berikut Tips Agar Terhindar Travel Bodong
Ditempat yang sama, Ketua Dewan Pembina ASITA, HM. Darmizal, MS, juga memberikan motivasi kepada seluruh perserta Rakernas.
Menurutnya, ASITA yang telah berdiri sejak tahun 1971 harus lebih banyak berimprovisasi, berdaptasi dan berkolaborasi dengan seluruh share holder dan stake holder sektor pariwisata nasional, regional dan global.
Tujuannya, Indonesia yang dinobatkan sebagai negara terindah di dunia, mestinya berkorelasi erat dengan kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman yang datang ke Indonesia.
Baca Juga:
Agen Travel: Semua Penerbangan ke Qatar Penuh, Mendekati 100 Persen
Sehingga devisa negara meningkat dengan tajam. Bahkan bisa mengalahkan Thailand yang memperoleh Rp970 triliun pada tahun 2021, ungkapnya.
Kata Darmizal, Indonesia bisa mewujudkan hal itu lantaran pemerintah telah banyak membangun infrastruktur diberbagai daerah.
"Kita pasti bisa. Karena Presiden Jokowi telah membangun i infrastruktur secara massif yang menjadi sarat utama menyambut datangnya wisman berkualitas tersebut," demikian Darmizal kepada wartawan Minggu 2 Oktober 2022. [Wit/hot]