Papua-Barat.WahanaNews.co, Fakfak | Burung Cenderawasih diartikan sebagai burung yang indah warna bulunya dan panjang ekornya.
Hewan yang memiliki nama ilmiah Paradisaeidae banyak dijumpai di Papua dan akan memikat siapapun yang melihatnya.
Baca Juga:
Ketua Kerukunan Lembata Kabupaten Fakfak: Gunakan Hak Pilih Saudara, Jangan Golput di Pilkada 2024
Dikutip IDN Times,"tidak hanya sebagai hewan endemik kebanggan tanah Papua, secara etimologi, cenderawasih berasal dari kata cendra yang berarti dewa-dewi bulan dan wasi sebagai wali atau utusan. Dalam kata yang utuh cenderawasih berarti utusan dewa dewi bulan".
Masyarakat Papua mempercayai bahwa keberuntungan akan datang dengan terus menjaga burung cenderawasih.
Begitu halnya, guna pelestarian Burung Cendrawasih tersebut, karya inovatif anak negeri untuk menepis orang kebanyakan menggunakan bagian tubuh Burung Cenderawasih yang dilindungi untuk memperlihatkan kebesarannya, kini sudah waktunya ditiadakan.
Baca Juga:
Sembilan Hari Jelang Pilkada, PPD Fakfak Gelar Bimtek Tungsura dan Penggunaan SIREKAP
Lewat Kepala Distrik Kramongmongga di Kabupaten Fakfak Darson Hegemur, SE., hari ini Jumat pagi (11 Agustus 2023) menampilkan sebuah karya inovatif lingkungan yang ditampilkan lewat media Wahananews.co di Fakfak.
Istri Kadistrik Hegemur, model sebuah karya inovatif dari warga Kampung Nembukteb Distrik Kramongmongga, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. (Foto: Frances/Wahananews, 11 Agustus 2023)
Darson Hegemur putra daerah asli Mbaham Matta, Kampung Nembukteb, Distrik Kramongmongga, Kabupaten Fakfak menampilkan replika atau duplikat bagian tubuh Burung Cenderawasih yang disematkan pada topi kebesaran. Karya inovatif ini adalah sebuah karya dari salah seorang warga kampung Nembukteb.