Papua-Barat.WahanaNews.co, Jakarta - Selain berfokus pada pembangunan pabrik baru di Fakfak Papua Barat, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) turut terlibat dalam berbagai inisiasi program pemberdayaan masyarakat setempat. Salah satunya membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan terkait sektor pertanian, peternakan dan perkebunan melalui program Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) menggandeng Institut Pertanian Bogor University (IPB University).
Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Fakfak lewat pencarian potensi dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dengan para peserta dari Kampung Fior, Kampung Kinam, Distrik Bomberay dan Distrik Tomage.
Baca Juga:
Kemenperin-Pupuk Kaltim Cetak SDM Industri Kompeten di Wilayah Timur Indonesia
Sejak dideklarasikan pada 2023 lalu, SPR ini pun telah menghasilkan beberapa unit sekolah, yakni Sekolah Peternakan Rakyat, Sekolah Pertanian Rakyat dan Sekolah Perkebunan Rakyat. Dan akhirnya Pupuk Kaltim pun mewisuda 48 orang peserta program SPR di Gedung Start Up Center LKST IPB Bogor.
Turut hadir SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono, Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere, Sekretaris Dewan Guru Besar Perwakilan Rektor IPB University Prof. Dr. drh. Mohamad Agus Setiadi, manajemen Pupuk Kaltim dan para pendamping serta pengajar program SPR.
Diungkapkan Teguh Ismartono, Program SPR ini terdiri dari 6 SPR kecil, yaitu SPR 0109U Usaha Mandiri Bersama, SPR 0109U Kinam Maju Berkembang, SPR 1111 Harapan Maju Makmur, SPR 0101 Tani Jaya Bomberay, SPR 1111 Maju Jaya Mulya serta SPR 0301 Sejahtera Tani Mulya.
Baca Juga:
Groundbreaking PSN Kawasan Industri Pupuk Fakfak, Presiden: Agar Wilayah Timur Punya Industri Pupuk
Dan momen wisuda ini merupakan awal dari perjalanan baru bagi para peserta, sebagai pionir perubahan di kampung maupun distrik masing-masing. Melalui pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan, Pupuk Kaltim yakin para wisudawan akan mampu memberikan kontribusi nyata dalam memajukan sektor peternakan, pertanian dan perkebunan di Fakfak Papua Barat.
"Kami mengimbau agar semangat untuk belajar dan berkembang para wisudawan tidak berhenti. Terus berinovasi, berbagi ilmu dan mengembangkan potensi demi kemajuan bersama. Pupuk Kaltim akan selalu siap mendukung dan mengawal setiap langkah yang diambil, untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik," terang Teguh Ismartono, dikutip Jumat (14/6/2024).
Setelah wisuda ini, Pupuk Kaltim berharap para wisudawan dapat menjadi contoh bagi masyarakat dengan ilmu yang telah diperoleh. Terutama kontribusi nyata dalam sektor pertanian, peternakan dan perkebunan. Tak hanya itu, wisudawan juga diharapkan dapat memberi manfaat dan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat Fakfak.
“Selamat kepada para wisudawan. Jadikan keberhasilan ini sebagai inspirasi bagi kita semua untuk terus belajar dan berinovasi demi kemajuan bersama. Semoga pencapaian ini menjadi awal dari kesuksesan dan keberhasilan yang lebih besar di masa datang,” tambah Teguh.
Perwakilan wisudawan SPR Fakfak Alidin Patiran, yang hadir di acara wisuda pun mengungkapkan rasa syukurnya karena telah melewati proses pendidikan dengan baik dengan dukungan Pupuk Kaltim dan IPB University.
Dirinya menyebut pada dua tahun lalu mereka yang sebelumnya petani dan bekerja sendiri-sendiri, belum mengerti bisnis secara bersama-sama. Setelah itu, terbentuklah sembilan orang anggota SPR di empat kawasan, dan selama enam bulan diajarkan berbagai pola pikir bisnis serta ilmu secara berkelanjutan.
"Awalnya tidak mengenal satu sama lain, menjadi mengenal satu sama lain dan insyaallah menjadi rekan pengusaha yang sukses," ucap dia.
Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere, mengapresiasi dukungan Pupuk Kaltim untuk pemberdayaan masyarakat di daerahnya. Diungkapkan Ali Baham, Papua Barat memiliki potensi modal alam yang besar terutama sumber daya lahan dan perairan, serta keanekaragaman hayati dan komunitas lokal sebagai modal dalam pengembangan sektor pertanian dalam arti luas.
Namun potensi tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena sumber daya manusia pengelolanya masih perlu ditingkatkan keterampilan dan pengetahuannya. Oleh sebab itu, dirinya pun berterima kasih pada Pupuk Kaltimyan telah menggagas program SPR sebagai bagian program TJSL Perusahaan.
"Saya berharap petani, peternak dan semua yang sudah mengikuti pendidikan SPR ini benar-benar menjadi role model, agent of change, untuk memecahkan permasalahan pertanian dan peternakan di Indonesia dan khususnya Papua Barat," kata Ali Baham.
[Redaktur: Hotbert Purba]