Papua-Barat.WahanaNews.co, Sorong - Paul Finsen Mayor saat jumpa pers usai ibadah syukuran, ia mengatakan setelah dilantik sebagai Senator Papua Barat Daya, dirinya akan berkordinasi dengan Pemprov PBD dalam rangka membatasi orang dari luar Papua yang hendak masuk ke Papua terutama pencari kerja, Minggu 17 Maret 2024
Membatasi sebagaimana dikatakan Paul, hal tersebut tidak lain adalah untuk memberikan ruang dan kesempatan kepada orang asli Papua (OAP) dalam memajukan dirinya serta membangun dirinya, terutama dalam dunia kerja.
Baca Juga:
Aktivis Aceh: Jangan Sampai Rakyat Tidak Percaya Kepada Kejari Kota Subulussalam
“Kenapa? Karena orang-orang dari luar terlalu banyak datanga ke Papua, akhirnya anak-anak Papua banyak yang nganggur. Ada 32.000 sarjana menganggur di Provinsi Papua Barat Daya yang hingga saat ini tidak mendapat pekerjaan," ujar Fincen Mayor.
Lanjutnya, tak hanya orang Papua sulit dalam mendapat lapangan pekerjaan seperti apa yang disampaikan oleh Legislator yang baru saja terpilih tanggal 14 februari lalu, hal lain yang membuat orang Papua dikatakan miskin juga tidak terlepas pesatnya orang dari luar yang masuk ke Papua. Hal itu membuat indeks kemiskinan di tanah Papua semakin tinggi.
“Angka kemiskinan semakin tinggi karena orang dari luar Papua yang datang ke Papua untuk cari kerja dan menyambung hidup di Papua. Bagaimana kita mau urus kemiskinan di Papua kalau orang miskin dari luar Papua datang terus?," terangnya.
Baca Juga:
Ditempatkan di Komite II, Komeng Bingung: Berharap Seni Budaya, Kok Jadi Pertanian?
Paul mengatakan hal tersebut fundamental atau menjadi dasar untuk dilakukan, dirinya menilai hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja terus-menerus.
Paul Finsen Mayor dengan sapaan akrab Pace Rambut Merah berkomitmen untuk akan memperjuangkan tiga program prioritas diantaranya Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Pekerjaan.
"Jadi kita batasi orang dari luar masuk ke Papua, kita urus yang ada saat ini dulu" demikian Paul Finsen Mayor mengakhiri.
[Redaktur: Hotbert Purba]