WahanaNews - Papua Barat | Bupati Fakfak Untung Tamsil dan Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom, Forkopimda Kabupaten Fakfak bersama Kepala BIN Papua Barat Brigjen TNI TSP Silaban melakukan rapat terbatas dalam rangka persiapan Video Conference dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Jumat (17/2).
Video Conference bersama Presiden Jokowi tersebut direncanakan bulan Maret 2023, pada moment peresmian Gedung PYCH (Papuan Youth Creative Hub) PMI.
Baca Juga:
Upacara Hut Bhayangkara Ke-78, Bupati Fakfak Apresisasi Kinerja Polres Fakfak
Bupati Fakfak Untung Tamsil meminta Kepala BIN Papua Barat untuk bisa memberikan arahan apa-apa saja yang bisa menjadi tanggungjawab dan langkah-langkah pemerintah daerah guna mempersiapkan segala hal pada Vidcon bersama Presiden Jokowi.
"Persiapan Vidcon akan dilaksanakan di Bomberay, dengan itu saya sudah mendapatlan laporan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai kesiapan terkait Vidcon berasama Presiden yang direncanakan pada bulan maret mendatang," ujar Bupati Untung Tamsil.
Sambung Bupati Untung Tamsil menyampaikan, nantinya sebelum agenda atau waktu ditentukan, Pemkab Fakfak bersama Forkopimda akan melakukan kesiapan terlebih dahulu di Bomberay sebelum dilakukan Vidcon.
Baca Juga:
Bupati Fakfak Sampaikan Ungkapan Duka Cita atas Terpanggilnya Salah Satu Putra Terbaik Mbaham-Matta
"Dua hari sebelum Vidcon di Bomberay kami bersama Forkopimda akan naik duluan ke Bomberay untuk mengecek kesiapan untuk Vidcon bersama Bapak Presiden Jokowi, ini komitmen kami Pemerintah Daerah dan Forkopimda," tuturnya.
Sementara itu, Kabinda Papua Barat, Brigjen TNI TSP Silaban, SH, MH menyampaikan bahwa ada intruksi presiden kepada dua Kabinda yaitu Papua dan Papua Barat agar secepatnya menyiapkan segala hal terkait Peresmian Gedung Sekertariat Papua Muda Inspiratif di Jayapura.
"Di Papua menyiapkan peresmian sekertariat yang akan diresmikan oleh Presiden Jokowi, sedangkan Papua Barat menyiapkan lahan untuk penanaman, serentak sekaligus akan dilaksanakan Vidcon bersama Bapak Presiden Jokowi," kata Kabinda.