Dengan kata lain, temuan tersebut menunjukkan bahwa pari manta karang di masing-masing wilayah itu cenderung ‘tetap dekat dengan rumah’ dan jarang berpindah antar wilayah.
Pari Manta Karang. (Dok. Konservasi Indonesia)
Baca Juga:
Dewan Adat Sub Suku Usba Terbitkan Buku Rekonstruksi Sejarah Sub Suku Usba di Raja Ampat
“Penelitian kami memberikan informasi terbaru pada pola pergerakan yang kompleks dari pari manta karang di Raja Ampat, yang menekankan perlu adanya pendekatan yang tepat dan terukur dalam upaya konservasi jenis ikan terancam punah ini,” kata Dr. Setyawan dalam keterangan tertulis Konservasi Indonesia (KI) kepada WahanaNews.co, Rabu 10 April 2024.
Menurutnya, memahami jaringan ini memungkinkan untuk mengidentifikasi habitat penting dan koridor migrasi pari manta karang, dan dapat menjadi masukan untuk upaya konservasi yang krusial bagi kelangsungan hidup jenis ikan ini.
Sementara, Focal Species Conservation Senior Manager Konservasi Indonesia, Iqbal Herwata, yang juga menjadi salah satu penulis dari penelitian ini menyebut hasil temuan pada penelitian ini dapat mendukung pengelolaan kawasan konservasi perairan Raja Ampat.
Baca Juga:
Jadi Korban Penganiayaan Terkait Izin Perusahaan Tambang di Raja Ampat, Ronisel Mambrasar Minta Atensi Pemda Terhadap Hak Adat Masyarakat di Kampung Manyaifun
“Berdasarkan temuan-temuan tersebut, kami merekomendasikan agar pengelola Kawasan Konservasi Perairan di Raja Ampat mempertimbangkan untuk meningkatkan pendekatan mereka dalam pengelolaan meta-populasi pari manta karang di Raja Ampat dengan menciptakan tiga unit pengelolaan yang masing-masing berfokus pada satu sub-populasi pari manta karang,” ujar Iqbal.
Di tempat yang sama, Vice president of Asia-Pacific Marine Programs Conservation International Dr Mark Erdmann – yang juga menjadi salah satu pembimbing studi doktoral Dr Edy Setyawan – menilai dengan adanya temuan ini muncul kebutuhan mendesak untuk perluasan perlindungan pari manta karang.
“Studi ini juga menyoroti satu situs agregasi pari manta yang dikenal sebagai Eagle Rock, yang tidak jauh di selatan Pulau Kawe, sebagai hub penting dalam jaringan pergerakan pari manta karang. Temuan ini menekankan kebutuhan yang sangat mendesak untuk memperluas perlindungan spasial hingga ke area ini melalui perluasan jejaring KKP di Raja Ampat, terutama karena meningkatnya ancaman terhadap area penting ini dari aktivitas tambang nikel di Pulau Kawe,” tutur Dr Mark.