Kepemimpinan Indonesia dalam aksi-aksi pengendalian perubahan iklim diakui oleh masyarakat internasional.
Indonesia dianggap negara yang penting di dunia dengan segala pencapaiannya dan isu perubahan iklim.
Baca Juga:
Indonesia Serukan Penyelamatan Danau di World Water Forum ke-10
Indonesia sudah menunjukkan kepemimpinan dengan contoh/leading by examples yang cukup baik, bahkan salah satu yang terbaik di dunia.
Kombinasi yang efektif antara kebijakan, pemberdayaan, dan penegakan hukum di Indonesia telah berhasil menurunkan laju deforestasi Indonesia ke tingkat terendah sepanjang sejarah.
Pada isu manajemen karhutla, Indonesia berhasil mengurangi kebakaran hutan dan lahan hingga 82% disaat beberapa wilayah di Amerika, Australia dan Eropa mengalami peningkatan signifikan kejadian karhutla. Indonesia juga berhasil menghindari apa yang disebut bencana ganda, yaitu kebakaran hutan yang menyebabkan asap terjadi secara paralel dengan wabah COVID-19, selama dua tahun pandemi (2020-2021).
Baca Juga:
Menteri LHK Lakukan Pertemuan Dengan 20 Guru Besar dari UGM
Indonesia juga gencar melindungi ekosistem pesisir seperti hutan mangrove, lamun dan terumbu karang juga lahan gambut, yang secara ilmiah terbukti mempunyai kemampuan berkali lipat dalam menyerap dan menyimpan karbon dibandingkan hutan tropis di daratan. Untuk itu Indonesia pun telah mengumumkan prakarsa untuk memulihkan 600 ribu hektar hutan mangrove yang rusak selama tiga tahun ke depan hingga 2024.
Besarnya kontribusi sektor kehutanan dan lahan pada 6-7 tahun terakhir dalam penurunan emisi karbon ini, menjadi dasar agenda Forest and Land Use (FoLU) Netsink pada tahun 2030 yang diusung Indonesia sebagai ambisi besar yang terukur pada Glasgow Climate Change Conference (COP26) nanti. 60% emisi Indonesia diketahui berasal dari sektor FoLU, untuk itu Indonesia mentargetkan FoLU netsink 2030, yang berarti di tahun 2030 nanti serapan emisi karbon di sektor kehutanan dan lahan sudah berimbang atau bahkan lebih tinggi dari pada tingkat emisinya.
"Selama 6-7 tahun dengan kerja keras yang telah dikerjakan bersama, maka target FoLU netsink karbon optimis bisa kita capai di 2030," tegasnya.