WahanaNews-Papua Barat I Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo menyampaikan statementnya yang menunjukkan ketegasan ambisi dan komitmen Indonesia dalam berkontribusi pada pengendalian perubahan iklim, pada Acara Climate Leaders Massage, Kamis, (28/10) di Jakarta.
Menjelang diselenggarakannya Glasgow Climate Change Conference (COP26) pada Bulan November 2021, Indonesia sudah sejak jauh hari mempersiapkan diri berkontribusi secara optimal bersama masyarakat global.
Baca Juga:
Indonesia Serukan Penyelamatan Danau di World Water Forum ke-10
Melalui ambisi-ambisi iklim yang sudah dicatatkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC), Updated NDC Indonesia, maupun Dokumen Long-term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR 2050) yang disampaikan kepada UNFCCC pada Juli 2021, sebagai mandat dari Paris Agreement/Perjanjian Paris, yang juga telah diratifikasi menjadi UU Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Pengesahan Paris Agreement To The United Nations Framework Convention On Climate Change.
"Di Glasgow kita akan mempertegas komitmen dan ambisi kita dalam mengendalikan perubahan iklim dengan menahan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celcius.
Komitmen itu ketegasan antara komitmen dan implementasi. Arahan Bapak Presiden yang dijanjikan itu yang realistis yang bisa dikerjakan atau ada justifikasi kita bisa melakukannya," tutur Menteri Siti.
Baca Juga:
Menteri LHK Lakukan Pertemuan Dengan 20 Guru Besar dari UGM
Menteri Siti pun mengungkapkan jika dalam periode 6-7 tahun terakhir telah banyak hasil kerja Pemerintah dan Kementerian LHK yang dipimpinnya dalam kaitannya upaya mengendalikan perubahan iklim.
Kerjasama yang baik dari para pihak mulai dari Pemerintah, Masyarakat, Dunia Usaha, Akademisi, Aktivis dan Media menjadi faktor penentu berbagai kesuksesan kerja-keeja besar mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia.
"Kita akan memberikan kepada dunia berupa contoh-contoh kerja nyata pengendalian perubahan iklim," imbuhnya.