"Saya sangat terharu hari ini dapat terselenggara kegiatan ini dan MPI dapat hadir di Papua Barat," tuturnya.
Menurutnya, MPI ini terhimpun anak-anak muda yang representatif mantan aktivis OKP Cipayung, baik HMI, PMII, IMM dan sebagainya. Tidak terlepas dari itu juga MPI disupport betul oleh komunitas seniman, budayawan dan juga LSM.
Baca Juga:
Korem 182/JO Gelar Upacara Bulanan dan Bacakan Amanat Panglima TNI
"MPI ini hadir untuk mengakomodasi semua kepentingan anak-anak muda baik budayanya yang berbeda, suku, etnis dan agamanya dan dari mana asalnya, kampusnya dari mana, apapun itu organisasi kemahasiswaan, MPI hadir menjadi wadah untuk mengakomodasi semua kepentingan, tujuan kita menjadi agen perubahan," jelas Ketum DPP MPI.
Ia juga menjelaskan bahwa MPI sebagai katalisator perubahan sosial, gerakan narasi pencerdasan ditengah-tengah perkembangan teknologi informasi.
Selanjutnya, Bupati Fakfak Untung Tamsil menyampaikan bahwa keberadaan Merah Putih Institute ini sendiri lebih memperkokoh semangat keberlanjutan pembangunan dari Kemerdekaan kita.
Baca Juga:
Ketua Kelompok Khusus DPR Kabupaten Fakfak Apresiasi Masyarakat Adat
"Saya mau sampaikan bahwa jangan kita lihat lagi beberapa orang pemuda yang hadir tetapi semangat dan keikhlasan dalam ikut mengambil peran dalam Pembangunan di Negara kita khususnya Papua Barat dan Kabupaten Fakfak," kata Bupati.
"Keberadaan MPI Papua Barat di Fakfak untuk dapat bersinergi dan menambah semangat baru, kepada OKP/i harus bersinergi, ada kolaborasi untuk tetap ada sama-sama memberikan proteksi terhadap keberlangsungan pembangunan khususnya Papua Barat dan lebih khususnya lagi Kabupaten Fakfak," imbuhnya.
Kepada Merah Putih Institute, Bupati Untung Tamsil juga meminta bukan saja sebagai katalisator tetapi harus juga menjadi mediator, untuk memediasi permasalahan-permasalahan itu terjadi.