WahanaNews-Papua Barat | Organisasi dan pemerhati buruh Teluk Bintuni akan menggelar pertemuan Tripartit memperingati Hari Buruh pada 1 Mei 2023.
Dialog Tripartit yang digelar akan dibuka oleh Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiuw. MT
Baca Juga:
Semangat Hari Buruh, Pegawai PLN UID Jakarta Raya Sumbangkan Kantong Darah untuk Sesama
Rapat persiapan Koalisi Elemen Kelas Buruh di Teluk Bintuni tentang Tripartit Pancasila dalam rangka hari buruh atau May Day dihadiri oleh Ketua Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) Provinsi Papua Barat Johanes Akwan, Ketua GSBI Teluk Bintuni Haiser Situmorang.
Juga para pemerhati buruh di Kabupaten Teluk Bintuni diantaranya Roy Baker, Hengki, H Manibuy, Jersi J Siahaya, Frans Asgerem, dan Srilendar Y Musicitta.
Dalam rapat tersebut Akwan berpendapat, kita harus mempersiapkan catatan kritis kepada pemerintah daerah lewat dinas terkait, guna menjadi agenda perjuangan bersama dalam menuntut keadilan bagi kelas pekerja tentang pemenuhan hak dan kepastian kerja.
Baca Juga:
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltara Bagikan 1675 Paket Bahan Pokok
"Kita punya perda Nomor 6 tahun 2019 tentang rekrutmen tenaga kerja lokal, artinya ada regulasi yang disahkan, maka DPRD segera bentuk Pansus untuk mengecek situasi tenaga kerja disetiap jenis usaha di Teluk Bintuni, termasuk dinas terkait agar ada kepastian kerja bagi pencaker Teluk Bintuni," ucapnya saat rapat, Sabtu (29/4/23) dalam rilis yang Papua-Barat.WahanaNews.co terima.
Lanjut Akwan, bahwa dalam kegiatan yang akan dilaksanakan tanggal 1 Mei 2023 oleh beberapa organisasi buruh, merupakan hasil komunikasi dengan Bupati Teluk Bintuni dan hal itu merupakan kepedulian Bupati kepada para pekerja, buruh, atau pencari kerja sehingga disepakati daripada buruh melakukan aksi baiknya kita dialog Tripartit untuk mendengar aspirasi dari buruh di Teluk Bintuni.
Dalam pertemuan dengan persiapan itu Johanes Akwan juga menyinggung P2TIM. Menurut Akwan, pemerintah Teluk Bintuni telah menyediakan para tenaga kerja yang berkualitas dan mendapatkan sertifikasi sesuai dengan jurusannya.
Tetapi perlu dicatat P2TIM melalui kerja sama dengan Pemkab Teluk Bintuni hanya memberikan pelatihan guna mempersiapkan Sumber Daya Manusia. Berdaya di Bidang Migas sehingga P2TIM tidak memiliki kewenangan untuk menyalurkan tenaga kerja ke perusahaan-perusahan manapun, dimanapun, karena P2TIM bukan perusahan outsourcing untuk menjual pasar tenaga kerja.
Disamping itu Ketua GSBI Prov Papua Barat yang juga Direktur Eksekutif YLBH Sisar Matiti juga mengingatkan pelaku usaha di Papua Barat untuk meliburkan pekerja pada 1 Mei 2023.
Juga mengingatkan Disnaker untuk mengawasi apa bila ada pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja di 1 Mei itu harus diberikan sangsi pencabutan izin usaha.
Sementara perwakilan pencari tenaga kerja (Pencaker) Frans Asgerem mengatakan, pemerintah tidak memperhatikan buruh di Teluk Bintuni. Sehingga ia berharap dengan kegiatan syukuran May Day ini dapat membuka perhatian pemerintah terhadap pencaker Teluk Bintuni.
"Pernah Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni menjanjikan 182 tenaga kerja untuk dipekerjakan di proyek LNG Tangguh tahun 2020 dan tahun 2022, sampai sekarang tidak direalisasikan, tapi kita tau itu tanggung jawab dari disnaker dan CSTS," kata Frans sembari menambahkan persoalan ini nanti akan disampaikan dalam dialog.
Roy Baker selaku pencetus kegiatan yang juga Ketua DPD Partai Buruh Kabupaten Teluk Bintuni mengatakan, setelah melakukan koordinasi, Bupati Teluk Bintuni menyarankan agar tidak melakukan aksi turun ke jalan dan lebih baik dilakukan syukuran dengan menggundang pihak-pihak terkait.
Syukuran hari buruh akan dilakukan pada tanggal 1 Mei 2023 pukul 09.00 Wit pagi di Rumah Negara SP 5, Distrik Bintuni Timur dengan mengundang peserta sebanyak 300 orang. [Suan Padang/hot]